Hal ini perlu jadi pelajaran agar tidak hanya layanan ”pre-sales” yang diutamakan, tetapi juga ”after-sales” dan itikad baik dalam pertanggungjawaban masalah pada unit mobil yang sudah dirilis dan dijual.
Oleh
TRIAJI JOYONEGORO
·2 menit baca
Pada Kamis, 28 September 2023, mobil Hyundai Creta tahun 2022 yang saya miliki kurang lebih setahun terakhir terkendala saat dinyalakan. Dalam waktu kurang dari dua minggu sudah dua kali mobil tidak bisa dinyalakan.
Sebelumnya, pada 15 September, teknisi dari Hyundai Fatmawati (cabang yang terdekat dengan saya saat itu) masih mudah dihubungi, sigap menangani, dan datang tepat waktu. Saat itu, teknisi menemukan fuel pump tidak bekerja, bensin tidak mengalir, sehingga mobil tidak dapat dinyalakan.
Ketika itu, saya bertanya-tanya, mengapa mobil baru yang saya beli dari diler resmi setahun lalu mengalami kendala yang saya yakin bukanlah akibat human error. Namun, saya ikuti saja penanganan oleh pihak Hyundai melalui fitur SOS. Pada 18 September 2023, mobil saya dapat ditangani.
Hyundai Fatmawati mengakui, masalah fuel pump itu baru pertama kali ditemukan pada unit Hyundai Creta, terdapat kotoran pada saluran bensin sehingga terjadi penyumbatan. Setelah dibersihkan, mobil dapat dinyalakan kembali tanpa ada masalah.
Namun, seminggu kemudian masalah ini terjadi lagi. Memakan waktu tiga jam hanya untuk kepastian pengiriman teknisi dan layanan towing yang tidak kunjung datang. Akhirnya, saya memesan layanan towing dan menderek unit mobil ke Hyundai Pancoran, cabang diler resmi tempat saya membeli unit Hyundai Creta itu.
Setelah dibersihkan, mobil dapat dinyalakan kembali tanpa ada masalah. Namun, seminggu kemudian masalah ini terjadi lagi.
Di sinilah saya benar-benar diuji oleh buruknya pelayanan after-sales pihak Hyundai Pancoran. Permasalahan mobil saya bisa dianggap sangat disepelekan, belum ada kepastian penggantian biaya layanan towing yang seharusnya gratis. Bahkan, tidak dikonfirmasi layanan itu akan datang atau tidak.
Setelah masalah ini terjadi, baru saya tahu, ada beberapa testimoni orang lain melalui kanal berita tertulis ataupun media sosial yang mengalami masalah serupa dengan unit Hyundai Creta mereka. Jadi, klaim pihak Hyundai Fatmawati bahwa masalah ini baru pertama kali ditemukan dalam Hyundai Creta oleh pihak bengkel patut saya pertanyakan kebenarannya.
Saya berharap hal ini jadi pelajaran bagi pihak Hyundai, khususnya Hyundai Pancoran, agar tidak hanya mengutamakan pre-sales treatment, tetapi juga after-sales dan itikad baik dalam pertanggungjawaban masalah pada unit mobil yang sudah dirilis dan dijual. Semoga kendala dengan Hyundai ini tidak terjadi pada orang lain.