
Keberhasilan menangani permasalahan dan persoalan akan menjadikan kita dewasa sekaligus membentuk karakter tangguh sebagai bangsa. Tak jarang permasalahan yang muncul tidak diselesaikan dari akar penyebab sehingga banyak permasalahan serupa terjadi berulang, dan kita terlihat gamang menyelesaikannya dengan tepat.
Kenaikan harga beras adalah salah satu contohnya. Indonesia negara agraris, nasi adalah makanan utama kita. Meskipun kita memiliki lembaga khusus yang menangani pangan, permasalahan beras tak pernah tuntas.
Impor beras dan operasi pasar sudah dilakukan, tetapi harga beras tak kunjung turun. Mengapa demikian sulit menemukan simpul permasalahannya? Kita memiliki banyak ahli di bidang pertanian. Pemangku otoritas dapat bekerja sama bahkan menugaskan perguruan tinggi guna mendapatkan solusi permasalahan beras secara terintegrasi.
Kita juga memiliki Tap MPR 11/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, tetapi perilaku KKN pejabat negara masih melekat.
Terkait permasalahan hukum, rekomendasi Tim Percepatan Reformasi Hukum menimbulkan rasa miris. Ternyata masalah mendasar penegakan hukum dan keadilan kita adalah profesionalisme dan integritas aparat penegak hukum. Hakim dan pejabat/ profesi kerap melakukan ”industri hukum” yang semua bermuara kepada perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) (Kompas, 15/9/2023).
Sudah banyak perangkat hukum untuk mencegah dan memberantas KKN. Kita juga memiliki Tap MPR 11/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, tetapi perilaku KKN pejabat negara masih melekat.
Beberapa politikus mengatakan, penyebab banyak pejabat negara korupsi adalah politik kita berbiaya tinggi sehingga perlu perubahan sistem politik sebagai solusi. Sistem politik apa yang akan diubah jika usulan perubahan Undang-Undang Partai Politik tidak direspons positif? Bahkan, RUU Perampasan Aset pun tidak kunjung dibahas.
Indonesia masih memiliki banyak permasalahan untuk mewujudkan impian Indonesia Emas 2045. Kesungguhan dan introspeksi adalah langkah pertama untuk mewujudkan mimpi itu.
Pangeran Toba P Hasibuan, Sei Bengawan, Medan