Naskah cetak buku saya yang berjudul Rahasia Sehat Tania dijual bebas di lapak buku bekas di Tegal. Padahal, naskah buku tersebut masih dalam tahap penilaian di Puskurbuk Kemendikbudristek.
Oleh
NUR HADI
·1 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Penjual menata buku bekas di lantai 3 Pasar Kenari Lama, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022).
Sepekan terakhir ada kejadian yang sungguh mengejutkan saya. Bagaimana tidak, saya mendapati naskah cetak buku saya yang berjudul Rahasia Sehat Tania dijual bebas di lapak buku bekas di Tegal.
Lantas bagaimana buku/naskah yang dikirim ke Puskurbuk bisa berakhir dan melanglang buana ke lapak penjual buku bekas di Tegal? Akhirnya saya membeli buku tersebut, dan ternyata buku yang dijual tersebut adalah naskah buku dumi yang seharusnya tersimpan rapi di arsip Puskurbuk. Penjual lapak buku di Tegal itu mengaku membeli buku tersebut dari penjual lain di Cirebon.
Bagaimana Puskurbuk? Mengapa buku yang masih berupa dumi bisa dijual oleh para penjual buku tersebut? Jika tidak mampu mengarsipkan dengan baik, mengapa pula tidak dimusnahkan saja? Apakah Puskurbuk tidak tahu bahwa beberapa naskah yang dinilaikan kepadanya merupakan naskah belum terbit secara resmi?
Alangkah mirisnya sistem di Puskurbuk. Bagaimana jika kasus ini tidak menimpa saya seorang? Menurut penjual buku di Tegal, dia membawa buku-buku sejenis dalam jumlah besar dan beraneka judul.
Terkait hal ini, saya ingin sekali mendengarkan tanggapan dan penjelasan langsung dari Puskurbuk. Dua bulan surat saya ke Puskurbuk tak ada tanggapan.
Jika tidak ada tindakan teguran, saya yakin keteledoran semacam ini bisa berulang dan menimpa penulis lain.