logo Kompas.id
OpiniRusunawa Tak Layak Huni
Iklan

Rusunawa Tak Layak Huni

Kegagalan pembangunan rusunawa meninggalkan luka batin penghuninya. Suatu luka yang bisa mengarah ke depresi dan menyebabkan kehidupan lebih buruk.

Oleh
A AGOES SOEDIAMHADI
· 2 menit baca
Suasana di Kluster C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Kamis (24/3/2022) sore.
KOMPAS/STEFANUS ATO

Suasana di Kluster C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Kamis (24/3/2022) sore.

Blok C Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, tak layak huni berdasarkan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kompas, 5/9/2023). Selain itu, di Rusun Komarudin (Cakung, Jakarta Timur), ada 400 unit berstatus sama. Hal yang sama juga terjadi di Rusun Pinus Elok meskipun usianya baru 20 tahun (Kompas, 7/9/2023).

Dengan teknologi yang sudah maju, membuat bangunan hanya beberapa lantai dan bisa bertahan lebih dari 30 tahun bukanlah hal sulit. Namun, dengan banyaknya unit yang gagal, patut dicurigai adanya tindak korupsi. Perlu diusut mulai dari sistem penganggaran, tender, sampai serah terima pekerjaan. Hukuman harus diberikan kepada yang bersalah serta sebut asal sekolah sebagai umpan balik institusi pendidikannya.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000