Apakah BRIN bisa menguatkan diri untuk meluncurkan satelit bikinan sendiri kendati cuma satelit komunikasi ”mikro”, dan cuma sampai ke Orbit Bumi Rendah ?
Oleh
L WILARDJO
·2 menit baca
”Soal Peroketan, Kita Kehilangan Momentum”, itulah judul artikel di Kompas edisi Sabtu (5/8/2023). Penulisnya Ninok Leksono, wartawan senior, astronomiwan, rektor, pencinta seni, dan pakar telaah peperangan alumnus King’s College, Inggris.
Tulisannya cukup komprehensif dan menggugah semangat kita—Lapan yang sudah diintegrasikan ke BRIN—untuk ”iri” kepada India, yang negaranya belum makmur-makmur amat, tetapi berani bertualang, dengan biaya dan risikonya yang besar, untuk menyambangi Bulan, dan akan berlanjut ke Venus.
Disebutkan dalam tulisan itu nama ahli peroketan Jerman pada masa Perang Dunia II, Wehrner von Braun, yang merekayasa V-2. Sebenarnya, sebelum ada V-2, sudah ada V-1. V pada V-1 dan V-2 itu singkatan dari Vergeltungswaffe (senjata balas dendam). Senjata itu dikembangkan Jerman di puslitbangnya di Peenemuende, dan dilontarkan ke London sebagai ”hadiah” dari Menteri Propaganda Jerman Joseph Paul Goebbels untuk Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill.
Walaupun jangkauannya jauh, V-1 itu ”cuma” semacam meriam atau kanon, seperti yang dipakai pasukan artileri medan.
Sementara, V-2 adalah roket berbahan bakar alkohol dan oksigen cair. Jangkauannya lebih dari 330 kilometer. Beratnya ketika beranjak lebih dari 12 ton dan mampu membawa bahan peledak (payload) 1.100 kilogram.
Seperti diutarakan Ninok, teknologi peroketan bersifat dual use (berguna ganda). Tegas dan jelasnya: untuk damai, yakni eksplorasi ruang angkasa dan benda-benda langitnya. Dan untuk perang dan menggentarkan lawan potensial, seperti yang dipakai dalam perang Ukraina lawan Rusia, dan terus disempurnakan Korea Utara untuk menggertak AS, Jepang, dan Korea Selatan, dan ”dicanggihkan” Iran untuk mengancam Israel.
Secara retoris Ninok seolah-olah ”bertanya” (tetapi sebenarnya menantang) BRIN apakah bisa menguatkan diri untuk meluncurkan satelit bikinan sendiri kendati cuma satelit komunikasi ”mikro”, dan cuma sampai ke Orbit Bumi Rendah.