Tabungan atau simpanan menjadi penyangga saat terjadi guncangan ekonomi atau situasi darurat. Apa jadinya jikalau tabungan tergerus hingga tak bersisa.
Oleh
Redaksi
·1 menit baca
Konsumsi rumah tangga menjadi andalan dalam produk domestik bruto Indonesia. Jumlah penduduk yang banyak membuat peran konsumsi menjadi signifikan.
Pada awal pandemi Covid-19, triwulan II-2020, konsumsi rumah tangga tumbuh minus 5,51 persen secara tahunan. PDB triwulan II-2020 tumbuh minus 5,32 persen secara tahunan.
Kini, triwulan II-2023, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23 persen secara tahunan. Perannya terhadap PDB sebesar 53,31 persen. Perekonomian Indonesia tumbuh 5,17 persen.
Perekonomian tumbuh karena daya beli masyarakat dan mobilitas meningkat seiring pandemi yang mereda. Masyarakat kembali bepergian, berwisata, dan berkegiatan di luar rumah dengan leluasa. Kafe dan restoran kembali ramai. Kegiatan pendidikan luar jaringan kembali aktif sehingga rumah kos atau sewa kembali terisi.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Kepadatan lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, saat jam pulang kerja sebelum cuti bersama Idul Fitri, April 2022. Saat ini aktivitas masyarakat kembali bergairah.
Di satu sisi, aktivitas masyarakat yang kembali bergairah itu memacu konsumsi rumah tangga. Konsumsi bahan bakar meningkat, ongkos transportasi dialokasikan lagi setelah pada masa pandemi bekerja dan bersekolah dari rumah, intensitas makan di kafe dan restoran kembali naik setelah pada masa pandemi membawa bekal makanan dari rumah.
Namun, di sisi lain, masyarakat kelompok bawah merogoh tabungan untuk menopang lonjakan belanja berupa kebutuhan sehari-hari, seperti makanan. Mandiri Spending Index menunjukkan, belanja masyarakat kelompok bawah (yang memiliki tabungan dengan rata-rata saldo di bawah Rp 1 juta) pada Juli 2023 tumbuh 66,2 persen secara tahunan. Dana pihak ketiga atau tabungan masyarakat kelompok bawah pun anjlok ke level 83,0 atau terendah sejak Januari 2022.
Adapun belanja masyarakat kelompok menengah (saldo tabungan Rp 1 juta-Rp 10 juta) tumbuh 35,96 persen dan belanja masyarakat kelompok atas (saldo tabungan di atas Rp 10 juta) tumbuh 18 persen. Tabungan masyarakat kelompok menengah relatif terjaga, sedangkan kelompok atas justru naik sejak Juni 2023.
Masyarakat kelompok bawah merogoh tabungan untuk menopang lonjakan belanja berupa kebutuhan sehari-hari, seperti makanan.
DAHLIA IRAWATI
Warga di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, Mei 2020, menerima pencairan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) oleh Kantor Pos Malang.
Pada masa pandemi, pemerintah memberikan bantuan sosial demi menjaga daya beli masyarakat kelompok bawah yang pendapatannya nol atau anjlok. Pemerintah juga mengupayakan agar inflasi terjaga agar kenaikan harga yang mesti ditanggung masyarakat masih terkendali. Mengacu pada Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2022, rata-rata pengeluaran per kapita Rp 1,392 juta per bulan.
Jika tabungan atau simpanan dana tergerus dalam periode singkat, masih ada waktu untuk memulihkan simpanan dana. Namun, tabungan bisa habis jika terus-menerus digunakan untuk menambal kekurangan biaya konsumsi. Tak ada lagi dana yang menjadi penopang saat kondisi darurat. Situasi ini mesti diwaspadai agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari.