Bahkan, semua cabang kekuasaan ada perwakilan koruptornya. Di cabang kekuasaan eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga pajak, advokat, polisi, jaksa, partai politik, dan hampir semua parpol—berbasis agama atau nasionalis—sama saja, dunia akademis, dan pengusaha.
Korupsi menjadi jalan pintas jadi kaya. Korupsi menjadi jalan pelampiasan ciri jiwa tak punya rasa syukur (ingratitude of the soul). Mendorong manusia mengejar kemewahan. Demikian artikel Sudjito Atmoredjo, Guru Besar Ilmu Hukum UGM (Kompas, 31/3/2023) berjudul ”Mahkamah Konstitusi, Puasa, dan Kemuliaan”.
Tajuk Kompas edisi 23 Maret 2023 menyorot tajam Mahkamah Konstitusi (MK) dengan judul ”Mempertaruhkan Mahkamah”. Diingatkan, ”Tugas berat MK adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik ketika di dalam MK terdapat orang-orang yang pernah melanggar integritas dan kemandiriannya diragukan”.
Negara hukum Pancasila ini dalam kondisi tidak baik-baik saja. Pada semua aspek kehidupan dan pada semua lembaga negara, dijumpai masalah-masalah akut. Masalah itu serupa dengan penyakit kanker, membuat semua organ tubuh tidak mampu bekerja normal.
Dalam konteks demikian, layak dinyatakan negara dalam keadaan sakit. Saya pun pernah menulis di rubrik ini (Kompas, 3/1/2022) bahwa korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang membusuk sehingga harus diamputasi. Kebijakan medioker yang setengah-setengah akan berujung kegagalan (Kompas, 14/2/2023).
Saatnya pemerintah mau mendengarkan suara pakar dan rakyat, dibarengi kemauan politik kuat untuk membina manusia Indonesia, menanamkan tata nilai kejujuran dan akhlak mulia. Terapkan hukuman yang membuat jera dalam segala bentuk kriminalitas, termasuk korupsi.
Mari kembali menghadirkan negara yang melindungi segenap bangsa; negara dengan reformasi hukum yang bebas korupsi dan bermartabat.
Hadisudjono SastrosatomoTim Pengarah Pusat Etika Bisnis dan Organisasi SS-PEBOSS–STM PPM, Menteng Raya, Jakarta Pusat
Atasi Kemacetan dengan Kemacetan
Gara-gara diberlakukan larangan berputar (U-turn) sejak sebulan lalu di sepanjang Jalan Ciputat Raya, Tangerang Selatan, dampaknya meluas ke daerah sekitar.
Putaran di depan Kampus UIN dan dekat Kampus Ahmad Dahlan ditutup total. Kendaraan dari arah Lebak Bulus atau Cirendeu yang
mau ke Bintaro harus terus dulu sekitar 2 km untuk berbalik.
Begitu pula sebaliknya, kendaraan dari Ciputat dan Bintaro yang mau ke arah Sawangan harus meluncur 2 km ke arah Lebak Bulus untuk berputar di depan Sekopol.
Jalan-jalan di sekitar kawasan itu jadi makin padat dan macet. Mobil dan sepeda motor beradu di jalan sempit. Sepeda motor yang melawan arus makin merajalela.
Keadaan makin parah
ketika jembatan yang kondisinya sehat di Jalan KH Dewantara, tanpa pemberitahuan, minggu lalu dirubuhkan. Kendaraan tidak bisa melintas. Akibatnya, kendaraan yang keluar Tol Serpong mau ke Cirendeu/Cinere terpaksa mencari jalan tikus. Jalan makin semrawut.
Bisakah otoritas lalu lintas mempertimbangkan solusi lain ketimbang menghilangkan sumber kemacetan lama tanpa membuat sumber kemacetan baru? Misalnya, membuat jalan hanya searah atau menempatkan polisi lalu lintas?
Pernah dicoba menggunakan lampu lalu lintas di perempatan Kampung Utan, tetapi entah mengapa, dibatalkan. Tidak bisakah memperbaiki jembatan dengan menyusunnya di tempat lain?
Mohon menertibkan motor-motor pelawan arus yang berbahaya itu, terutama pada malam hari, sekaligus menertibkan angkot-angkot yang mengetem di tengah jalan.
Renville AlmatsierJl KH Dewantara, Ciputat, Tangerang Selatan 15411
HUT Kemerdekaan
Peserta panjat pinang berhasil mencapai puncak dalam Pesta Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional di Pantai Palangpang, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (26/8/2022). Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia dan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jawa Barat. KOMPAS/HERU SRI KUMORO 26-08-2022
Seperti biasa, perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia diselenggarakan meriah. Menjadi hiburan buat rakyat, menjadi sarana donasi bagi yang berlebih rezekinya.
Agar perayaan punya nilai lebih, berdaya gugah dan
tidak sekadar rutinitas, perlu ditelisik apa yang tersirat di baliknya.
Awal kegiatan biasanya ada kerja bakti membersihkan lingkungan dan mengecat tembok. Kerja gotong royong kiranya bisa menginspirasi untuk membersihkan hati dan perilaku kotor seperti korupsi.
Sebetulnya masih banyak orang baik, tetapi memilih berada di zona nyaman. Segan mencari perkara. Sekumpulan orang baik dengan bergotong royong bisa mengingatkan orang-orang yang khilaf.
Tirakatan yang dilakukan 16 Agustus malam seyogianya tidak diisi dengan kegiatan lahiriah. Sesuai namanya,
tirakat berarti menahan hawa nafsu, mengalahkan diri sendiri. Diperlukan praktisi untuk membimbing peserta mengolah batin dalam suasana hening.
Tanggal 17 Agustus merupakan puncak acara. Tak ada salahnya narapidana korupsi dihadirkan. Tidak untuk duduk di tribune, tetapi berdiri di lapangan dengan dirantai. Biar merasakan hikmat upacara dan membuat malu dirinya.
Dari berbagai lomba yang diadakan, panjat pinang merupakan yang paling menarik. Peserta paling besar di bawah, menyangga yang lebih kecil dan yang teratas yang paling kecil. Berkali-kali melorot, tetapi akhirnya bisa meraih hadiah di puncak batang pinang.
Dari atraksi tersebut bisa diambil pelajaran bahwa untuk meraih cita-cita yang tinggi, seperti Indonesia Emas tahun 2045, diperlukan kerja sama yang solid dan tekad kuat meski jatuh bangun berkali-kali.
Selamat merayakan HUT Kemerdekaan Ke-78 RI.
A Agoes Soediamhadi Langenarjan, Yogyakarta