logo Kompas.id
OpiniMerdeka Belajar sejak Dini
Iklan

Merdeka Belajar sejak Dini

Pembelajaran di PAUD yang cenderung konvensional dan berorientasi membaca, menulis, dan berhitung mendesak diminimalisasi. Membudayakan aktivitas bermain bebas akan mengembangkan potensi utuh anak.

Oleh
IMAM FITRI RAHMADI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Pm-RMB3KowRlgT0pwfdpxjpxuxo=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F08%2F09e24eb5-5523-43a0-9b07-8410e89f6d8b_jpg.jpg

Bulan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi momentum tepat mengetengahkan diskursus Merdeka Belajar sejak dini. Anak-anak generasi penerus bangsa sudah kehilangan kemerdekaan akademik, berupa kesempatan belajar sesuai minat dan bakat sejak di taman kanak-kanak atau kelompok bermain. Mereka tidak memiliki pilihan aktivitas belajar selain mengikuti perintah guru dalam pembelajaran klasikal setiap hari.

Pembelajaran anak usia dini yang memerdekakan masih dalam harapan. Bukan sekadar kebijakan Merdeka Belajar episode ke-24: transisi menyenangkan dari pendidikan anak usia dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD), diperlukan perhatian lebih serius hingga menembus ke ruang-ruang kelas demi mewujudkan harapan itu menjadi kenyataan. Terlebih, pembelajaran berdiferensiasi yang ditawarkan samar cara penerapannya di kelas.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000