Mustawan loper koran Kompas yang selalu menawarkan koran Kompas di jembatan penyeberangan orang Ratu Plaza, Jakarta Pusat, seperti terlihat pada hari Jumat (3/7/2020). Penumpang bus Transjakarta yang sebagian besar adalah pekerja kantoran di kawasan Senayan adalah salah satu pelanggan potensialnya.
Kompas memasuki usia 58 tahun. Bukan usia muda untuk jurnalisme yang berjuang menjadi ”Amanat Hati Nurani Rakyat” tetapi juga tidak terlalu tua ”menjadi kawan dalam perubahan” di tengah dinamika bangsa.
Kegigihan pendiri Kompas—dilanjutkan dengan ketekunan para penerus—berhasil mengantar Kompas sebagai media arus utama di Indonesia. Tidak sedikit penghargaan diperoleh Kompas, dalam dan luar negeri. Mengukuhkan Kompas sebagai media yang andal.
Sebagai pembaca dalam kurun 35 tahun, saya sangat merasakan manfaat membaca Kompas. Pemberitaan yang aktual, berimbang, berbobot, dengan gaya bahasa yang elegan, membuat Kompas layak menjadi rujukan.
Seiring perkembangan teknologi digital dan era disrupsi informasi saat ini, tantangan semakin berat. Arus informasi digital yang semakin deras dan tidak terbendung, kadang membuat informasi lebih cepat diterima melalui media sosial dibanding media cetak. Beberapa media cetak bahkan sudah menghentikan operasionalnya.
Hal ini menjadi tantangan serius. Maka Kompas harus bisa beradaptasi sekaligus berinovasi sehingga kehadirannya bisa dirasakan dan tetap diperlukan. Mendekatkan diri dengan pembaca (pelanggan) salah satu solusi.
Jika dulu suara pembaca hanya diberi porsi beberapa kolom, belakangan tidak jarang Kompas memberi ruang lebih besar bahkan sampai setengah halaman. Semakin banyak suara publik yang tersampaikan. Sesuatu yang patut diapresiasi dalam rangka peningkatan partisipasi publik sekaligus menyajikan inspirasi bagi pemangku kebijakan demi menuju Indonesia lebih baik.
Sebagai masukan buat Kompas, salah satu artikel yang menarik adalah artikel karier setiap hari Sabtu. Artikel ini mencerahkan karena banyak membantu dalam pengelolaan organisasi, korporasi maupun peningkatan sumber daya manusia. Saya usul untuk dibukukan karena tidak semua pembaca sempat mengkliping artikel itu.
Selain itu, untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sebaiknya persyaratan mengirimkan jawaban teka teki silang juga boleh melalui e-mail selain lewat pos.
Semoga Kompas seperti akar. Tidak tampak, tetapi menguatkan batang, daun, bunga, buah. Selamat hari jadi ke-58! Umur panjang di tangan kanan-Nya, kekayaan dan kehormatan di tangan kiriNya (Amsal 3:16).
Pangeran Toba P HasibuanSei Bengawan, Medan 20121
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas kesetiaan Anda membaca Kompas. Kami berupaya terus memuaskan pembaca, termasuk mempertimbangkan masukan yang disampaikan.