logo Kompas.id
OpiniPolemik Jalur Sepeda
Iklan

Polemik Jalur Sepeda

Badan jalan semakin sempit karena sebagian jalan dibagi dengan jalur khusus bus Transjakarta, jalur khusus sepeda, dan termakan trotoar yang diperlebar. Hasilnya adalah kemacetan arus lalu lintas.

Oleh
A Ristanto
· 7 menit baca
Petugas Kepolisian bersama Dinas Perhubungan (Dishub) berjaga di jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Hari itu sejumlah perugas Kepolisian bersama Dishub menertibkan bagi pesepeda di Jalan Thamrin-Sudirman agar melaju di jalur sepeda. Pemprov DKI Jakarta  menyiapkan sekitar 500 kilometer jalur sepeda hingga 2030.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO (WAK)

Petugas Kepolisian bersama Dinas Perhubungan (Dishub) berjaga di jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (2/6/2021). Hari itu sejumlah perugas Kepolisian bersama Dishub menertibkan bagi pesepeda di Jalan Thamrin-Sudirman agar melaju di jalur sepeda. Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sekitar 500 kilometer jalur sepeda hingga 2030.

Sulit menepis adanya polemik keberadaan jalur khusus sepeda di DKI Jakarta saat ini. Kontroversi muncul karena proyek beranggaran besar itu faktanya tak banyak bermanfaat.

Penghargaan datang dari komunitas pesepeda, karena jalur sepeda mendorong orang bersepeda dengan aman, hemat bahan bakar, dan bersahabat dengan lingkungan. Namun, lebih banyak lagi yang mengkritik karena jalur sepeda memakan badan jalan, ada pembatas sehingga tidak bisa dilewati kendaraan lain, dan mubazir karena nyaris tidak pernah dilewati pengendara sepeda.

Editor:
AGNES ARISTIARINI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000