Aparat juga sedini mungkin harus mendeteksi apa yang sebenarnya terjadi. Kehadiran dan kehebohan mereka muncul tak lama setelah perang Rusia-Ukraina.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Warga negara asing yang bekerja secara ilegal di Bali makin terlihat nyata dan banyak berulah. Kita perlu memastikan keamanan dalam negeri dan juga manfaat bagi warga Bali.Tim Investigasi Harian Kompas mendapati sejumlah warga negara asing bekerja secara ilegal di Bali. Mereka bekerja dengan leluasa di pusat-pusat kawasan wisata meski tak memiliki dokumen keimigrasian yang semestinya. Pada umumnya, WNA yang bekerja secara ilegal di Bali mencari klien melalui media sosial. Pekerjaan mereka beragam, mulai dari fotografer, model, hingga membuka usaha rental kendaraan bermotor (Kompas, 25/5/2023).
Kabar tersiar bahwa ada kampung eksklusif bagi warga negara Rusia di Ubud, Gianyar, Bali. Kompas datang ke lokasi dan menginap di sana untuk membuktikan ada tidaknya eksklusivitas tersebut. Profesi warga negara asing di Parq, nama tempat tersebut, antara lain wirausaha, pekerja kreatif, dan pelaku perdagangan kripto. Kesibukan mereka banyak dilakukan di depan layar komputer jinjing setiap harinya.
Sudah sejak lama Bali memukau kalangan wisatawan. Akan tetapi, gejolak dan aktivitas warga negara asing makin sering terjadi, setidaknya yang muncul di media massa dan media sosial belakangan ini. Perilaku mereka tidak sedikit merugikan warga Bali dan juga citra tempat wisata dunia tersebut. Kita perlu mewaspadai perubahan-perubahan ini. Aparat juga sedini mungkin harus mendeteksi apa yang sebenarnya terjadi.
Kehadiran dan kehebohan mereka muncul tak lama setelah perang Rusia-Ukraina. Tekanan akibat peperangan ini tidak bisa diabaikan sebagai penyebab kehadiran mereka secara lebih mencolok di Bali. Beberapa pengakuan WNA, kehadiran mereka juga mengarah pada dampak dari perang tersebut. Meski demikian, kita tetap perlu memantau pergerakan mereka. Lepas dari mereka sekadar lari dari masalah yang mendera di negaranya, mencari pekerjaan, atau ada kepentingan lain yang lebih besar, Bali telah menjadi medan yang berpotensi menjadi kepanjangan konflik itu melihat asal-usul WNA tersebut.
Untuk itu, kita membutuhkan peran lembaga intelijen untuk memastikan niat dan pergerakan mereka. Keamanan di dalam negeri tetap harus mendapat perhatian tinggi ketika perubahan-perubahan di Bali tersebut makin meresahkan. Akses mereka terhadap aktivitas ekonomi yang ilegal sudah menjadi cukup bukti bagi aparat intelijen untuk bisa memastikan motif mereka lebih lanjut. Sangat mungkin mereka memiliki koneksi dengan masalah global karena melibatkan WNA dalam jumlah tidak sedikit. Pergerakan antar-WNA itu juga mungkin bersinggungan dan memunculkan gesekan sehingga bisa memunculkan masalah lebih kompleks.
Di sisi lain, kepentingan warga Bali sendiri dan juga wisatawan yang benar-benar ingin menikmati Bali perlu mendapat perlindungan yang memadai. Warga setempat memiliki aktivitas ekonomi yang digunakan untuk memenuhi hajat hidup sehingga apabila terganggu akan menimbulkan masalah sosial. Wisatawan yang memberi devisa tentu juga harus mendapatkan kenyamanan dan keamanan sehingga betah bepergian di tempat itu.