logo Kompas.id
OpiniSebuah Pesan dari Realino
Iklan

Sebuah Pesan dari Realino

Realino mengajarkan perbedaan adalah keniscayaan. Namun, kita tetap harus bersahabat dalam kemanusiaan.

Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0yP_ib4yd7QQgJoQvFTPZFkxhEs=/1024x575/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F05%2Fb5d16aca-87d5-4c2e-be22-2740050b0e77_jpg.jpg

Dalam hujan rintik-rintik begini/Kutatap cahaya lampu di sela-sela daun cemara/Realino, kapankah alammu yang indah itu/akan bisa kunikmati lagi.

Puisi itu ditulis Ahmad Wahib pada 31 Oktober 1964. Saya membaca puisi Ahmad Wahib dalam perjalanan balik dari Yogyakarta ke Jakarta, akhir pekan lalu. Saya datang ke Yogyakarta menghadiri reuni Asrama Mahasiswa Realino, 6-7 Mei 2023. Wahib adalah penulis buku Pergolakan Pemikiran Islam terbitan LP3ES. Bukunya banyak menimbulkan tanggapan. Wahib pernah menghuni Asrama Realino periode 1962-1964. Saya menjadi penghuni asrama pada 1983-1985.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000