Mudik tidak hanya memerlukan persiapan fisik, tetapi juga persiapan keuangan yang memadai. Karena pengeluaran keluarga akan bertambah, apalagi jika perjalanan mudik dilakukan sekaligus dengan liburan.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
Pertengahan pekan ini, arus mudik akan sudah terasa mengingat pemerintah menjadwalkan cuti bersama mulai 19 April hingga 25 April 2023. Arus mudik pun diperkirakan akan melonjak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya selama dilanda pandemi.
Kementerian Perhubungan memperkirakan, jumlah pemudik tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat 47 persen dibandingkan tahun lalu yang 85 juta orang.
Mudik merupakan saat yang ditunggu-tunggu. Walaupun hampir pasti akan mengalami macet di jalan, lelahnya serasa terbayarkan dengan kumpul bersama keluarga.
Apalagi, bisa jadi mudik tahun ini adalah mudik pertama sejak pandemi melanda. Pelonggaran pembatasan gerak masyarakat membuat lebih banyak orang akan mudik pada tahun ini.
Mudik tidak hanya memerlukan persiapan fisik, tetapi juga persiapan keuangan yang memadai. Karena pengeluaran keluarga akan bertambah, apalagi jika perjalanan mudik dilakukan sekaligus dengan liburan.
Tentu saja menghitung anggaran akan sangat baik dilakukan demi mengatur keuangan mudik. Beberapa pos pengeluaran yang besar selama mudik antara lain biaya transportasi, biaya penginapan dan makan saat berlibur, juga dana untuk angpau Lebaran.
Biaya transportasi dapat disesuaikan dengan keadaan keuangan. Biasanya, harga tiket perjalanan pada masa hari raya dan liburan lebih tinggi dibandingkan hari biasa. Misalnya, tiket pesawat dari Jakarta ke Yogyakarta yang pada hari biasa harganya sekitar Rp 560.000, pada musim Lebaran ini dapat melonjak menjadi Rp 3,6 juta sekali jalan.
Dengan demikian, jika uang yang tersedia hanya cukup untuk membeli tiket bus, tentu tidak perlu memaksakan diri pulang dengan pesawat terbang.
Tidak hanya transportasi antarkota, transportasi dalam kota pun perlu dipertimbangkan. Apakah perlu menyewa mobil atau cukup dengan menggunakan angkutan umum. Atau lebih murah dengan menggunakan mobil pribadi? Diperkirakan, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi mencapai 27 juta orang tahun ini.
Mobil pribadi menjadi pilihan banyak pemudik karena infrastruktur jalan yang semakin baik. Tentu saja tetap ada pengeluaran tambahan selain untuk membeli bahan bakar pertamax sekitar Rp 1 juta sekali jalan dari Jakarta ke Surabaya dan biaya tol Rp 700.000-an, yakni biaya pengecekan dan perbaikan di bengkel sebelum berangkat.
Mudik bukan berarti hanya tinggal di kampung halaman saja. Kesempatan mudik biasanya dimanfaatkan banyak orang untuk berlibur bersama keluarga besar yang mungkin berada di kota lain.
Untuk itu, pertimbangkan juga biaya penginapan yang harus dikeluarkan untuk bepergian bersama keluarga besar. Di kota besar, menyewa unit apartemen dapat menjadi pilihan akomodasi untuk keluarga karena biasanya biayanya lebih murah ketimbang menyewa kamar hotel dengan luasan yang sama.
Sering kali liburan mudik juga diisi dengan wisata kuliner, aik yang benar-benar untuk memenuhi kebutuhan perut maupun hanya untuk memenuhi rasa penasaran terhadap tempat-tempat makan yang sedang hype di akun Instagram.
Kebutuhan makan tiga kali sehari dan makanan sampingan untuk keluarga besar saat libur bersama juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pembentukan kas kecil yang dibiayai beberapa keluarga untuk keperluan makan bersama tersebut dapat membuat pengaturan keuangan untuk biaya makan menjadi lebih jelas dan ditanggung lebih merata oleh keluarga-keluarga.
Pengeluaran lain yang tampaknya sedikit tetapi jika dihitung kembali dapat menyebabkan ”kebocoran halus” dompet adalah pembelian oleh-oleh. Ketika tiba di toko oleh-oleh, keinginan untuk memborong makanan atau suvenir lucu dapat membuat pengeluaran membengkak. Membeli oleh-oleh secukupnya, tidak perlu membeli untuk semua tetangga satu RT atau semua rekan satu departemen, dapat menekan pengeluaran.
Pengeluaran tersebut perlu diperhitungkan dengan cermat agar tidak terjadi kelebihan pengeluaran. Biaya dapat diambil dari tabungan mudik yang sudah dipersiapkan atau ditambah dari tunjangan hari raya. Jangan lupa juga evaluasi agar perencanaan untuk mudik tahun depan lebih baik lagi.