logo Kompas.id
OpiniMudik, Menjaga Sakralitas dan ...
Iklan

Mudik, Menjaga Sakralitas dan Membangun Rasionalitas

Mudik menjadi proses pemaknaan ulang terhadap perubahan kehidupan, dengan menyatukan kembali capaian terjauh yang diraih seseorang dengan tempat awal dari mana dia bermula.

Oleh
AHMAD-NORMA PERMATA
· 5 menit baca
Ibu dan anaknya saat berpamitan dengan keluarga besar sebelum kembali ke perantauan dengan menumpang Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Ibu dan anaknya saat berpamitan dengan keluarga besar sebelum kembali ke perantauan dengan menumpang Kapal Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/4/2023).

Acara tahunan saat hari raya Idul Fitri yang dikenal sebagai mudik menjadi fenomena yang gegap gempita sekaligus sarat makna. Jutaan warga berbondong-bondong memadati sarana transportasi untuk kembali ke kampung halaman, yang jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun, menjadi pemandangan yang mengagumkan sekaligus mengharukan.

Mudik adalah fenomena komunal yang tidak pandang golongan dan kelas. Para jetset dan crazy rich mudik dengan transportasi mewah. Para pejabat negara mudik dengan pengawalan dan protokol meski tidak mencolok seperti biasanya. Warga kelas tengah mudik dengan persiapan panjang dan menyisihkan tabungan, sementara masyarakat biasa mudik hanya dengan apa yang ada dan niat yang membara.

Editor:
DENTY PIAWAI NASTITIE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000