logo Kompas.id
OpiniAngsa Hitam Corak Indonesia
Iklan

Angsa Hitam Corak Indonesia

Berbagai peristiwa yang menggemparkan belakangan ini menunjukkan kepada kita bahwa bangsa ini selalu dirundung masalah polaritas dan masih senang memelihara “angsa hitam.”

Oleh
Mohammad Hamsal
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Z3VLjNI-7BMLyUveS2mAtD1y2NE=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F14%2F6168d1e0-bf4e-4ab8-a789-9e67f957a163_jpg.jpg

Nassim Nicholas Taleb ialah seorang guru besar keuangan, epistemolog, esais, dan peneliti yang fokus pada masalah keacakan, ketidakpastian, dan peluang. Ia menggagas Teori Angsa Hitam yang merujuk pada peristiwa-peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi, dan menimbulkan kegemparan buruk, misalnya di pasar keuangan.

Teori ini dibahas dalam bukunya berjudul “The Black Swan” yang terbit pada 2007. Menurutnya, kriteria peristiwa “angsa hitam” adalah muncul secara mengejutkan, berpengaruh besar, dan setelah mencuat dijelaskan oleh peninjauan ke belakang kehidupan manusia. Paling tidak ada lima kejadian baru-baru ini yang relevan dengan fenomena angsa hitam. Pertama, kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) yang selama ini menjadi tulang punggung pendanaan perusahaan rintisan di AS. Kedua, kepanikan yang melanda Credit Suisse setelah sahamnya anjlok yang memicu aksi jual saham perbankan.

Editor:
HARYO DAMARDONO, ANDREAS MARYOTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000