logo Kompas.id
OpiniKetimpangan, Demokrasi, dan...
Iklan

Ketimpangan, Demokrasi, dan Perlunya Solidaritas

Solidaritas seluruh anak bangsa diharapkan dapat mengembalikan demokrasi pada jalannya yang benar. Sebuah solidaritas yang pernah dimiliki anak bangsa untuk meruntuhkan basis-basis oligarki, korupsi, kolusi, nepotisme.

Oleh
FIRMAN NOOR
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xz-oH4cn7xH7rvGfRaf22LvBy5g=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F04%2F32a03e02-b2fb-48e2-94a7-d2b7e640261d_jpg.jpg

Kisaran tiga dekade tahun 1950-an hingga 1980-an, berdasarkan hasil penelitian ahli ekonomi dari Perancis, Thomas Piketty (2013), adalah era keemasan persamaan hidup (equality). Ketimpangan mencapat titik terendah sejak tahun 1900 atau awal abad ke-20. Hal yang menarik adalah, pada tiga dekade itu, menurut Dena Freeman (2023), secara global juga ditandai dengan berjalannya kehidupan demokrasi dengan relatif baik. Demokrasi benar-benar dirujuk dan dijalankan dengan cukup konsisten.

Secara umum, di negara-negara Barat, banyak negara dipimpin oleh kalangan berorientasi persamaan hak, termasuk yang berasal dari partai buruh, yang kemudian memberikan dampak semakin kuatnya pembelaan terhadap hak-hak kalangan lemah yang selama ini tersingkirkan. Oleh karena itu, dapat dikatakan periode itu merupakan masa pembuktian bagaimana bekerjanya demokrasi sebagai sebuah sistem yang membela kedaulatan rakyat, termasuk kalangan rakyat biasa, khususnya dalam menekan ketimpangan sosial.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000