logo Kompas.id
OpiniParadoks Pariwisata Medis...
Iklan

Paradoks Pariwisata Medis Indonesia

Dukungan pemerintah diperlukan dalam hal pembentukan wadah koordinasi dan pengatur wisata medis nasional, misalnya Indonesia Health Tourism Board yang menjadi tempat bersatunya para pemangku kepentingan wisata medis.

Oleh
Mohammad Hamsal
· 7 menit baca
Malaysia Healthcare saat ini membuka gerai di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), KLIA2 dan Penang International Airport. Salah satu layanan adalah, mendampingi turis pada jalur cepat Imigrasi, dan Bea Cukai serta bantuan pengambilan bagasi hingga diantar ke rumah sakit yang dituju, seperti pada Rabu (30/10/2019).
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA

Malaysia Healthcare saat ini membuka gerai di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), KLIA2 dan Penang International Airport. Salah satu layanan adalah, mendampingi turis pada jalur cepat Imigrasi, dan Bea Cukai serta bantuan pengambilan bagasi hingga diantar ke rumah sakit yang dituju, seperti pada Rabu (30/10/2019).

Memang agak ganjil apabila layanan wisata medis bagi negara sebesar Indonesia seolah-olah diurus oleh berbagai rumah sakit di negeri jiran. Hingga kini, selama bertahun-tahun Indonesia hanya “pemasok” pasien wisata medis ke luar negeri. Apa yang dapat dilakukan?

Saat Presiden Joko Widodomeresmikan Mayapada HospitalBandung (MHB) pada 6 Maret 2023, beliau menyatakan bahwa kehadiran rumah sakit berkelas internasional seperti MHB dapat mengurangi keinginan masyarakat untuk berobat ke luar negeri.

Editor:
HARYO DAMARDONO, ANDREAS MARYOTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000