Kepresidenan G20 India dan Relevansinya dengan ASEAN
ASEAN merupakan mitra penting India. Karena itu, kepresidenan G20 India menyediakan jendela yang tak ternilai bagi negara-negara anggota ASEAN. Kerja sama ASEAN-India sangat penting dalam menghadapi tantangan global.

India memegang presidensi G20 mulai Desember 2022. Selanjutnya, India akan menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2023 setelah pembahasan selama setahun mengenai masalah ekonomi makro dan perdagangan inter-alia, pembangunan berkelanjutan, kesehatan, pertanian, energi, lingkungan, dan perubahan iklim.
Memimpin G20 pada saat dunia mencari jalan keluar yang berkelanjutan dari permasalahan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, India melihat ini sebagai peluang sekaligus tanggung jawab. Selama masa kepresidenannya, India bertujuan memanfaatkan perwakilan yang luas dan seimbang baik dari negara maju maupun negara berkembang yang merupakan keunikan di G20 dan tampaknya tidak cukup di beberapa forum kerja sama multilateral lainnya untuk pertumbuhan yang adil dan berkelanjutan.
Kelompok Dua Puluh (G20) didirikan pada 1999 setelah krisis keuangan Asia sebagai forum untuk menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Pada 2008, setelah berhasil mencegah kemungkinan depresi ekonomi dengan meluncurkan stimulus ekonomi global terbesar dan paling terkoordinasi, G20 menjadi forum utama kerja sama ekonomi internasional atau a premier forum for international economic cooperation.
Baca juga: Hari ini, India Memulai Presidensi G20
Saat ini, G20 mewakili 85 persen dari PDB global, lebih dari 75 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga dari populasi dunia. Oleh karena itu, relevansinya dengan wilayah atau negara atau forum yang aspirasional dan berwawasan ke depan hampir tidak dapat dilebih-lebihkan.
Demikian pula, pemetaan perjalanan ASEAN selama beberapa dekade, sesuai pernyataan Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos setelah penandatanganan Deklarasi ASEAN di mana beliau menyoroti keadaan “ekonomi terfragmentasi di Asia Tenggara” dan beliau berharap ASEAN “dapat mengerahkan potensi yang masih belum dimanfaatkan dari kawasan kaya ini melalui tindakan bersama yang lebih substansial”. Setelah hampir enam dekade, ASEAN terbukti menjadi salah satu organisasi antarpemerintah yang paling sukses di dunia berkembang saat ini.
Oleh karena itu, dengan memiliki kesamaan dalam pemikiran di balik pendiriannya, G20 dan ASEAN dapat berkolaborasi dan mengeksplorasi sinergi untuk memajukan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Troika G20 saat ini, yang terdiri dari ketua sebelumnya, sekarang, dan yang berikutnya, masing-masing terdiri dari Indonesia, India, dan Brasil. Indonesia merupakan negara anggota pendiri ASEAN, sementara Brasil merupakan mitra dialog sektoral ASEAN. Karena Troika dirancang untuk memperluas kesinambungan tanpa batas terhadap agenda G20, kepresidenan G20 India menyediakan jendela yang tak ternilai bagi negara-negara anggota ASEAN untuk menempatkan perhatian dan prioritas mereka di atas meja karena ketidakpastian yang disebabkan oleh geo-ekonomi dan perubahan iklim yang menciptakan rintangan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi kawasan.
Selain itu, banyak di antara mitra dialog ASEAN, seperti Australia, China, Jepang, Republik Korea, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, juga merupakan anggota G20, memberikan mereka platform lain untuk menyelaraskan keterlibatan bilateral mereka secara tepat dalam perspektif yang lebih besar. Selain itu, India telah mengundang Singapura, anggota ASEAN, sebagai negara tamu di KTT G20 sekaligus juga menyampaikan undangan kepada Sekretariat ASEAN dan lembaga-lembaganya bahkan ketua ASEAN saat ini, Indonesia, adalah anggota G20.
India bertujuan menyampaikan Kepresidenan G20 yang inklusif dan mengartikulasikan keprihatinan Dunia Selatan yaitu Global South, terutama dalam memastikan keamanan pangan, bahan bakar, dan pupuk, serta mendapatkan pembiayaan iklim yang memadai untuk mempercepat transisi energi kita.
Sebagai mitra, India sadar dan juga berempati terhadap tujuan negara-negara anggota ASEAN dan kepekaan mereka.
Sejak India memulai keterlibatan formalnya dengan ASEAN pada 1992 dalam kapasitas sebagai Mitra Dialog Sektoral, kemitraan tersebut semakin diperdalam dengan kerja sama di berbagai bidang yang pada akhirnya mengarah kepada peningkatan Kemitraan Strategis yang sebelumnya ada menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif di KTT Komemoratif ASEAN-India tahun lalu, yang juga menandai peringatan 30 tahun hubungan ASEAN-India.
Selama KTT ini, Wakil Presiden India Shri Jagdeep Dhankar menyatakan bahwa kemitraan dengan ASEAN adalah pilar utama kebijakan Act East India (India’s Act East Policy) dan juga menyoroti pentingnya kerja sama ASEAN-India dalam menghadapi berbagai tantangan global. India sebagai negara dengan garis pantai yang luas dan menghadap Samudra Hindia serta sebagian besar anggota ASEAN juga merupakan negara pesisir, kemitraan ASEAN-India secara alami mengembangkan dorongan maritim.
Sebagai mitra, India sadar dan juga berempati terhadap tujuan negara-negara anggota ASEAN dan kepekaan mereka. Selama KTT ASEAN-India, kerja sama ASEAN-India semakin diperkuat dengan menguraikan bidang-bidang yang sangat penting.

Peserta Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-India menyempatkan bertemu dan berpose dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, Kamis (16/6/2022). Pertemuan Menlu ASEAN dan India diadakan untuk memperingati 30 tahun kemitraan ASEAN-India.
Sebagaimana hasil KTT digambarkan secara luas, ada lima bidang penting di mana kemitraan ASEAN-India memerlukan fokus yang sangat besar, setelah mengakui bahwa tantangan langsung di depan kita hanya dapat diatasi dengan kolaborasi dan kerja sama global. Yang pertama dan terpenting di antara area fokus ini adalah memajukan kerja sama maritim di bidang keamanan maritim, manajemen bencana, tanggap darurat dan bantuan, serta melalui implementasi proyek di bawah ASEAN Outlook of Indo-Pacific dan Indo-Pacific Oceans Initiative.
Kedua, adanya keterkaitan dan saling ketergantungan ekonomi. Kita perlu memprioritaskan penguatan kerja sama di berbagai bidang seperti keamanan siber, kerja sama fintech, ekonomi digital, termasuk menjajaki interoperabilitas sistem keuangan digital.
Ketiga, menjadi semakin rentan terhadap bencana yang disebabkan perubahan iklim yang menghambat perjalanan pembangunan kita meskipun emisi historisnya jauh lebih rendah, kita perlu meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan berkelanjutan, dengan fokus baru pada teknologi baru dan yang berkembang (new and emerging technology), di bidang-bidang seperti energi terbarukan, pertanian pintar (smart farming), kota pintar (smart city), kesehatan, dan kerja sama di sektor luar angkasa.
Baca juga: Akar Kuat Persahabatan India-ASEAN
Dimensi keempat, yakni berfokus kepada mempromosikan kebangkitan pariwisata dan meningkatkan kegiatan yang berpusat kepada kaum muda untuk mempromosikan konektivitas antar warga. Selain memberikan dorongan kepada ekonomi, sektor pariwisata yang berkembang memungkinkan dunia untuk memahami dan terlibat dengan sejarah dan budaya kita yang kaya sambil memasarkan produk makanan, tekstil, dan kerajinan lokal kita dan juga memamerkan teknologi yang dikembangkan secara lokal dan tonggak perkembangan. Karena, baik India maupun negara anggota ASEAN merupakan rumah bagi sebagian besar populasi muda, kita perlu secara aktif memfasilitasi ruang untuk melibatkan mereka dalam kebudayaan guna mendorong ikatan yang bermakna di masa depan.
Semua bidang yang disebutkan di atas menemukan resonansi yang kuat dalam prioritas utama yang telah digariskan India untuk presidensi G20: pembangunan hijau (green development), pembiyaan iklim (climate finance) dan gaya hidup untuk lingkungan (LiFE: Lifestyle for Environment), pertumbuhan akselerasi, inklusif, dan tangguh (accelerated, inclusive, and resilient growth); mempercepat kemajuan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs); transformasi teknologi dan infrastruktur publik digital (digital public infrastructure); lembaga multilateral untuk abad ke-21; dan pembangunan yang dipimpin oleh perempuan.

India sangat yakin bahwa pengalamannya dalam mengembangkan dan memanfaatkan barang publik digital yang dikembangkan di dalam negeri (home-grown) dan yang digunakan untuk keuangan inkusif dan transformasi ekonomi sosial dapat bermanfaat bagi calon anggota negara berkembang lainnya dalam mempercepat kemajuan. Secara signifikan, India menganggap ASEAN sebagai mitra yang bermanfaat dalam perjalanan pembangunannya. Oleh karena itu, pemerintah India telah menciptakan tiga dana untuk mendukung kegiatan kerja sama antara ASEAN dan India, yaitu, ASEAN-India Cooperation Fund (AIF), ASEAN-India Green Fund (AIGF),dan) ASEAN-India Science and Technology Development Fund (AISTDF).
Untuk menunjukkan komitmen India dalam menyoroti isu-isu dunia berkembang dalam kerangka kerja G20, India mengadakan pertemuan virtual terbesar para pemimpin dan menteri negara berkembang melalui Voice of the Global South Summit pada Januari 2023 dengan total 125 negara berpartisipasi. Terutama, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Timor-Leste, Filipina, dan Laos berpartisipasi dalam berbagai sesi KTT. Berbicara kepada para peserta KTT, Perdana Menteri India Narendra Modi menyerukan ”globalisasi yang berpusat kepada manusia” dan mengatakan bahwa ”kami menginginkan globalisasi yang membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi umat manusia secara keseluruhan”.
Baca juga: ASEAN-India: Nilai Bersama, Tujuan Bersama
Kepresidenan G20 India adalah kesempatan untuk memulai dialog yang bermakna dan menyaring poin-poin tindakan yang kuat yang mengakomodasi keprihatinan dunia berkembang, terutama ketika Troika saat ini terdiri dari negara-negara berkembang dan dapat menjanjikan tindakan berkelanjutan. Ikatan budaya, ekonomi, diplomatik, maritim, dan keamanan yang kuat antara negara-negara anggota ASEAN dan India, baik secara individu maupun kolektif, menuntut keterlibatan yang konstruktif dan aktif oleh ASEAN dan India dalam konteks kepresidenan G20 di tengah meningkatnya konflik geopolitik.
Disimpulkan bahwa gagasan tentang dunia yang damai, tanpa konflik, yang menjadi inti dari tema Kepresidenan G20 India One Earth, One Family, One Future, memvisualisasikan seluruh dunia sebagai satu keluarga yang hidup harmonis satu sama lain, dan telah dibuktikan berkali-kali oleh berbagai peristiwa yang mengguncang dunia. Semangat persaudaraan universal ini adalah satu-satunya jalan logis menuju dunia yang sejahtera.
Harsh Vardhan Shringla, Ketua Koordinator untuk Kepresidenan G20 India
Twitter: @HarshShringla

Harsh Vardhan Shringla