Menjadi dokter merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan mulia. Dokter Indonesia diharapkan menjadi dokter yang profesional, tak kalah kemampuannya dari dokter di negeri lain.
Oleh
SAMSURDJAL DJAUZI
·4 menit baca
Saya bekerja di bidang konstruksi dan sekitar tiga tahun lagi akan pensiun. Saya terlambat menikah sehingga anak pertama saya baru saja lulus dokter tahun ini. Dia akan bekerja di Indonesia timur sebelum melanjutkan jadi dokter spesialis. Anak pertama saya ini laki-laki, adiknya perempuan baru semester tiga fakultas ekonomi, sedangkan anak saya yang bungsu perempuan masih kelas tiga SMU.
Saya tak punya tabungan banyak untuk persiapan pensiun meski saya sudah punya rumah sendiri serta mobil pribadi yang sudah tua. Belakangan ini saya rajin mengikuti berita mengenai kehidupan dokter karena saya ingin tahu bagaimana kelak karier anak saya. Sudah tentu saya berharap agar anak saya yang pertama dapat membantu kuliah adik-adiknya nanti. Apakah seorang dokter umum akan punya penghasilan cukup untuk kehidupan keluarganya dan membantu adik-adiknya? Jika saya perhatikan, kehidupan dokter umum di kota saya tampaknya masih sederhana. Mereka masih berjuang mencicil mobil atau rumah. Kehidupan dokter umum sekarang tampaknya tak semewah zaman dulu.
Menurut pemerintah, Indonesia masih kekurangan dokter, baik dokter umum maupun spesialis. Kemungkinan besar pemerintah (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) akan menambah lulusan dokter dengan cara membuka lagi fakultas kedokteran baru. Bahkan, pendidikan dokter spesialis menurut berita juga akan digalakkan dan didorong dengan memberi dukungan biaya pendidikan. Sudah tentu kita berharap jika produksi dokter umum dan spesialis sudah meningkat, Kementerian Kesehatan dapat menempatkan para dokter tersebut dengan cepat dan merata.
Selain menjadi dokter spesialis, jalur karier apa yang dapat dilalui oleh seorang dokter umum? Setahu saya, Dokter selain menjadi tenaga pengajar juga menjadi dokter spesialis di rumah sakit. Bagaimana pengalaman Dokter dalam menjalankan tugas tersebut? Sebagai orang yang masih awam dengan kehidupan dokter, saya ingin mendapat gambaran tentang masa depan dokter umum. Bukan hanya untuk kepentingan anak saya, melainkan juga bagi dokter umum lainnya. Terima kasih atas penjelasan Dokter.
W di S
Saya mengucapkan selamat kepada Anda sekeluarga. Anak Anda sudah lulus menjadi dokter dan akan bertugas di daerah yang amat membutuhkan tenaga dokter. Negeri kita memang kekurangan tenaga dokter umum dan dokter spesialis karena jumlah penduduk kita amat besar, 270 juta jiwa, dan tersebar di ribuan pulau. Untuk dapat melayani warga kita yang tinggal di daerah atau pulau terpencil, dokter harus ditugaskan di lebih 10.000 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada era Orde Baru dulu, pemerintah berhasil menyebarkan dokter dan tenaga kesehatan lain ke seluruh daerah, termasuk daerah terpencil. Waktu itu ada instruksi presiden yang mewajibkan tenaga dokter untuk bertugas di daerah. Instruksi presiden itu kemudian dicabut. Sekarang pemerintah sebenarnya tetap mendorong agar dokter dapat disebarkan secara merata. Namun, penyebaran tenaga dokter tentu tidak mudah. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah membantu pemerintah agar para dokter bersedia bertugas di daerah. Namun, penempatan dokter memerlukan dukungan administratif dan biaya sehingga kadang-kadang tak dapat dilaksanakan dengan cepat.
Bertugas di daerah bagi dokter yang baru lulus dapat menjadi masa pengembangan diri. Dokter akan mengenal masyarakat tempat dia bekerja. Secara tak langsung, profesi dokter telah merekat negara kesatuan kita. Dokter yang lulus di Medan mungkin akan bertugas di Papua. Dengan demikian, dokter tersebut akan memahami masyarakat Papua dan sekaligus juga mencintai saudara-saudaranya di tempat tugas. Hubungan dokter dengan masyarakat sering amat dekat sehingga tidak jarang masyarakat mengharapkan dokter yang bertugas tidak pindah atau melanjutkan pendidikan karena mereka sudah menyukai dan akrab dengan dokter tersebut.
Koordinasi dan saling menghormati
Setelah lulus dokter umum terbuka, kesempatan untuk bekerja di bidang pelayanan kesehatan, menjadi tenaga pendidik, atau tenaga peneliti. Bahkan, sekarang juga terbuka lebar untuk menjadi dokter militer, dokter yang mendalami teknologi informasi, bahkan manajemen, keuangan, dan lain-lain. Dokter umum juga dapat melanjutkan pendidikan pascasarjana ke fakultas kesehatan masyarakat untuk menjadi pakar epidemiologi, manajemen, bahkan keuangan. Kita belum punya banyak tenaga pakar ekonomi kesehatan yang dapat berkontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu program kesehatan.
Saya adalah dokter pegawai negeri sipil Kemendikbudristek yang tugas utamanya mendidik. Pada pendidikan kedokteran, di samping pengetahuan juga amat diperlukan keterampilan dan sikap yang baik terhadap pasien. Karena itulah, seorang pendidik di bidang kedokteran jika mempunyai pengalaman dalam pelayanan kesehatan akan bermanfaat dalam menjalankan tugas pendidikannya.
Nah, setelah anak Anda kembali dari bertugas di daerah dia dapat menjalani pendidikan spesialis yang dicita-citakannya. Pendidikan ini akan memerlukan biaya, tetapi terbuka kesempatan mendapat beasiswa apalagi jika anak Anda berminat untuk bekerja kembali di daerah setelah selesai menjadi spesialis. Masa pendidikan spesialis, menurut pengalaman saya, adalah masa yang penuh tantangan. Pendidikannya cukup ketat, sementara dokter peserta pendidikan biasanya sudah berkeluarga, punya anak. Sambil menjalani pendidikan, mereka juga harus memikirkan kehidupan keluarganya. Syukurlah, pada umumnya para peserta akan dapat melaluinya.
Setelah menjadi dokter spesialis dan bekerja, barulah ada kelapangan dalam pendapatan. Pada masa ini dapat mencicil rumah, mobil, dan juga mungkin membantu adik-adik. Jadi, memang masa yang dilalui oleh dokter untuk hidup secara tenang lebih panjang daripada profesi lain. Teman anak Anda yang sama-sama kuliah di universitas yang sama mungkin sudah menduduki eselon dua atau menjadi manajer di perusahaan swasta ketika anak Anda masih berjuang menyelesaikan pendidikan spesialisnya.
Bertugas di daerah bagi dokter yang baru lulus dapat menjadi masa pengembangan diri. Dokter akan mengenal masyarakat tempat dia bekerja.
Menjadi dokter merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Masyarakat juga beranggapan pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang mulia. Dokter Indonesia diharapkan menjadi dokter yang profesional, tak kalah kemampuannya dari dokter di negeri lain. Selain itu, dokter Indonesia juga diharapkan berakhlak mulia dan mencintai Tanah Air. Peran IDI untuk menjaga martabat kedokteran serta mencintai Tanah Air ini amat besar. Kita tak hanya perlu meningkatkan jumlah lulusan dokter, tetapi juga harus menjaga mutu pendidikan kedokteran. Dokter yang diluluskan harus mempunyai kemampuan yang disyaratkan agar dapat memelihara kesehatan masyarakat dengan baik.
Masyarakat berharap dokter kita semakin banyak, kemampuannya dapat diandalkan, distribusinya merata sehingga juga dapat menolong saudara-saudara kita yang berdiam di daerah terpencil. Dokter bekerja dengan hati yang tulus dan menjalankan tugasnya dengan bersemangat.
Untuk mewujudkan hal ini, masyarakat berharap para pihak terkait dapat saling mendukung. Kemendikbudristek, Kemenkes, Kemendagri, dan Kemenkeu juga berperan. IDI juga harus mendukung. Kita tingkatkan komunikasi dan saling pengertian dan hindari saling menyalahkan. Semoga derajat kesehatan kita akan terus meningkat. Saya berdoa agar Anda sekeluarga juga dalam keadaan sehat dan bahagia.