Kata ”akses” kini cenderung digunakan secara tidak tepat. Selain berlebihan, penggunaan kata ”akses” yang keliru malah menyebabkan kalimat menjadi tidak jelas.
Oleh
Yuliana
·3 menit baca
Kata akses banyak dipakai pada konteks yang tidak sesuai lagi dengan makna sebenarnya, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alias KBBI, berarti ’jalan masuk’. Jika akses berarti ’jalan masuk’, bagaimana dengan bentuk akses keluar, akses keluar-masuk, akses jalan, dan lain-lain?
Simak kalimat yang terdapat dalam sebuah berita di media daring berikut: Akses keluar Transjakarta dan Mikrotrans terdapat di dalam Mal Blok M.
Kata akses dalam kalimat itu tentu tidak tepat jika disandingkan dengan kata keluar mengingat kata akses sendiri berarti ’jalan masuk’. Kata akses dalam kalimat itu bisa diganti dengan kata jalan, jalur, atau pintu. Dengan demikian, kalimat tersebut, misalnya, dapat diubah menjadi Pintu keluar Transjakarta dan Mikrotrans terdapat di dalam Mal Blok M.
Kata akses banyak dipakai pada konteks yang tidak sesuai lagi dengan makna sebenarnya, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alias KBBI, berarti ’jalan masuk’.
Sama dengan kata akses dalam kalimat ini: Begitu keluar dari gerbang pembayaran Stasiun MRT Lebak Bulus yang mengarah ke perempatan dan lintas bawah RA Kartini, penumpang kini bisa memilih akses keluar masuk. Frasa akses keluar masuk tentu keliru digunakan dalam kalimat tersebut.
Pada beberapa kalimat, kata akses bahkan digunakan semaunya. Kalimat berikut menunjukkan kesemauan itu: Kuat juga menutup pintu rumah bagian depan untuk meredam suara dan menutup akses jalan keluar agar Nofriansyah tidak bisa melarikan diri.
Frasa akses jalan keluar merupakan bentuk lewah. Gabungan kata tersebut juga bertentangan dengan makna akses sebenarnya yang berarti ’jalan masuk’.
Jika dimaknai sesuai dengan makna pada KBBI, frasa akses jalan keluar pada bangun kalimat di atas bermakna ’jalan masuk jalan keluar’. Tidak jelas apa yang dimaui si penulis.
Kalimat itu bisa dibuat menjadi lebih jelas dengan menghapus kata akses yang digunakan secara keliru. Umpamanya saja menjadi demikian: Kuat juga menutup pintu rumah bagian depan untuk meredam suara dan menutup jalan keluar agar Nofriansyah tidak bisa melarikan diri.
Lalu, pada beberapa kalimat, kata akses bisa diganti dengan kata sarana, prasarana, sarana-prasarana, ataupun fasilitas. Misalnya pada kalimat, Kondisi peron jalur 6 dan 7 kurang luas, dan ada tiang beton yang membatasi mobilitas penumpang, sehingga akses naik-turun untuk berpindah jalur terbatas.
Kata akses juga bisa dihilangkan seperti terdapat pada kalimat berikut: Pemerintah telah membangun pelabuhan, kapal motor penyeberangan, bandar udara, akses jalan, lingkungan, dan menata sejumlah destinasi.
Hal yang sama dapat dilakukan pada kalimat ini: Pembukaan rumah sakit khusus mata di Jateng itu diharapkan mendekatkan akses masyarakat terhadap layanan penanganan kesehatan mata yang lebih komprehensif.
Demikian pula pada kalimat ini: Jembatan pejalan kaki yang menghubungkan Halte Transjakarta Velbak Koridor 13, Halte Pasar Kebayoran Koridor 8, dan Stasiun KRL Kebayoran Lama itu memudahkan akses penumpang dari KRL ke Transjakarta dan sebaliknya.
Kehadiran kata akses terkadang malah membuat kalimat menjadi tidak jelas. Berikut contohnya: Masih banyak warga terkendala biaya dan akses tinggal di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan. Frasa akses tinggal di atas mungkin maksudnya adalah tempat (untuk) tinggal.
Berikut beberapa contoh penggunaan kata akses yang maknanya sesuai dengan KBBI.
- Perbaikan jalan kampung dianggap akan memperlancar akses menuju jalan tol.
- Akun Anda memberikan akses ke fitur-fitur berguna, seperti Isi Otomatis dan Rekomendasi yang Dipersonalisasi.
Ketidaktepatan penggunaan kata akses pada kalimat-kalimat di atas bisa terjadi karena beberapa hal. Salah satu di antaranya ialah si penulis belum memahami arti sebenarnya dari kata akses.
Barangkali nasihat dari para munsyi perlu dicamkan agar pengguna bahasa tidak salah memilih kata: rajin-rajinlah membuka kamus.