logo Kompas.id
OpiniHarus ”Kyuris”, Dilarang ”Kyu ...
Iklan

Harus ”Kyuris”, Dilarang ”Kyu Win”

Pelafalan akronim dari bahasa asing (Inggris) oleh penutur bahasa Indonesia cenderung bermasalah dan memunculkan perdebatan. Penyebab perdebatan ini dimulai dari ketidakpatuhan penutur pada penyingkatan.

Oleh
Kris R Mada
· 1 menit baca
Warga menggunakan QRIS untuk membayar pembelian beras saat acara operasi pasar sekaligus sosialisasi penggunaan QRIS di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (9/2/2023).
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga menggunakan QRIS untuk membayar pembelian beras saat acara operasi pasar sekaligus sosialisasi penggunaan QRIS di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (9/2/2023).

Apa saja bisa diributkan oleh warganet Indonesia. Salah satunya cara menyebutkan kelengkapan dalam pembayaran digital. Pemilik merek sudah menegaskan cara menyebutnya. Sebagian orang merasa yakin cara pelafalan mereka lebih benar.

Betul, ini perkara cara pelafalan QRIS. Bank Indonesia sebagai pemilik merek itu menyebut, cara bacanya: kris. Sebagian orang berpendapat, caranya: kyu ris. Sebab, menurut BI, QRIS adalah akronim dari Quick Response Code Indonesian Standard. Jelas, jenama dalam bahasa Inggris.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000