Membenci Tanpa Mengenal
Sebuah buku karya Garry Wills, penulis buku berjudul What the Qurán Meant and Why It Matters, memaparkan dengan baik bagaimana kitab suci saling berkaitan dari zaman ke zaman di dunia, khususnya agama Ibrahim.
Tidak tahu tetapi menanam kebencian, antara lain, terjadi karena kurangnya pengetahuan yang benar. Di sinilah keniscayaan membudayakan literasi masyarakat.
Tidak hanya di negeri kita, di negara maju pun terjadi luapan kebencian tanpa pengetahuan sahih. Pembakaran Al Quran baru-baru ini di Swedia, salah satu contohnya.
Kejadian itu bisa memundurkan hubungan Swedia dengan Indonesia. Dr Eri Soedewo, Duta Besar RI di Swedia 1975, selain membangun Wisma Indonesia, juga mendirikan Lembaga Persahabatan Indonesia-Swedia. Memprihatinkan bahwa hubungan antarnegara berpotensi dirusak oleh fanatisme buta segelintir manusia yang tidak paham berbagai agama dunia.
Sebuah buku karya Garry Wills, penulis buku berjudul What the Qurán Meant and Why It Matters, memaparkan dengan baik bagaimana kitab suci saling berkaitan dari zaman ke zaman di dunia, khususnya agama Ibrahim.
Dalam pembukaan bukunya dengan jelas membahas bagaimana umat Islam menghormati Maryam, ibu Nabi Isa, sebagai tanda kekuasaan Allah SWT. Ia perawan suci yang menjadi ibu. Dalam Al Quran, Maryam satu-satunya nama perempuan yang disebut, perempuan lain hanya digambarkan dengan petunjuk. Sebagai istri atau ibu.
Wills juga menunjukkan contoh, Presiden Bush menginvasi Irak karena asumsi yang keliru dan kemudian menumbuhkan Islamofobia. Di sisi lain, peristiwa penabrakan World Trade Center menunjukkan ketidakpahaman juga terjadi dalam masyarakat Islam yang ajarannya mengedepankan perdamaian.
Prof Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal, yang menganjurkan membaca buku Garry Wills. Dua hal yang menumbuhkan kehidupan damai disabdakan Rasulullah SAW bahwa misinya di dunia adalah meningkatkan akhlak manusia dan wahyu pertama saat Al Quran diturunkan.
Iqra, bacalah, merupakan perintah Allah SWT. Maksudnya, membaca dalam arti luas, tidak semata baca tulis. Mencerdaskan manusia perlu dengan membudayakan literasi. Inilah tantangan nakhoda NKRI 2024.
Mencerdaskan dan meningkatkan akhlak bangsa tercinta ini, sayangnya, tidak pernah menjadi visi misi utama para pelaku politik di Indonesia.
Hadisudjono Sastrosatomo Jl Pariaman, Pasar Manggis-Setiabudi, Jakarta Selatan
Rekonstruksi
Polda Metro Jaya merekonstruksi kasus kecelakaan lalu lintas yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia, M Hasya Athallah Saputra.
Rekonstruksi akan diawasi tim asistensi dan konsultan, melibatkan seluruh stakeholder dengan harapan penanganan kasus ini bisa transparan dan obyektif.
Rekonstruksi akan menerapkan metode investigasi keselamatan jalan berbasis saintifik. Harapannya, dapat menjernihkan perspektif hukum dan perspektif publik.
Pertanyaannya, mengapa selalu saja ada hal-hal yang dilakukan di luar prosedur oleh aparat kepolisian sehingga menimbulkan kecurigaan? Misal, hasil visum yang tidak diberikan pada yang berhak.
Serupa dengan kasus Hasya, terjadi kecelakaan yang menewaskan Selvi Amalia Nuraini di Cianjur, Jawa Barat, karena melibatkan anggota Polda Metro Jaya yang melanggar kode etik kepolisian.
Rekonstruksi ulang memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Seharusnya dapat dipakai untuk keperluan yang lebih penting.
Kasus ringan jika tidak ditangani dengan tepat, cepat, dan benar akan menggerus kepercayaan masyarakat pada institusi kepolisian. Juga menegaskan bahwa polisi belum dapat bekerja profesional dan transparan sejalan dengan tuntutan reformasi di tubuh institusi kepolisian.
Diperlukan upaya dari pimpinan tertinggi Polri yang tegas, tepat, dan tanpa pandang bulu untuk segera memperbaiki citra Kepolisian Republik Indonesia.
FX WibisonoJl Kumudasmoro Utara, Semarang 50148
Saya setuju dengan judul tulisan Achmad Fauzi, ”Tionghoa dan Kepemimpinan Indonesia” (Kompas, 23 Januari 2023). Tidak boleh lagi ada diskriminasi.
Tokoh Tionghoa seyogianya boleh dan bisa menjadi pemimpin atau pejabat di Indonesia. Namun, artikel tersebut kurang didukung data sejarah yang akurat.
Tony Wen memang aktif dalam perjuangan pada revolusi fisik di Sumatera Selatan. Namun, apakah ia yang menyobek bendera Belanda di Surabaya tahun 1945? Sumbernya dari mana? Memang betul Kwee Thiam Hong mengikuti Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda tahun 1928. Namun, ia tidak merumuskan ikrar dalam Sumpah Pemuda tersebut.
Demikian pula informasi mengenai Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid). Disebutkan Raja Majapahit menikah dengan Putri Campa dan melahirkan Tan A Lok dan dari sini bermula trah Gus Dur. Apakah benar demikian?
Asvi Warman AdamJl Gatot Subroto, Jaksel
Pada 13 Januari 2023, saya membeli peralatan elektronik dari Shopee dengan kurir Anteraja (resi: 10006532539629). Paket langsung dilempar kurir ke halaman dan rusak.
Saya hubungi customer cervice Anteraja. Tidak ada tindak lanjut. Tanggal 21 Januari 2023, saya mengadu via Whatsapp dan e-mail. Janjinya kurir akan diedukasi.
Ternyata paket lain yang saya beli dari Shopee (resi: 10006608808475) dengan kurir Anteraja kembali dilempar. Paket lampu LED menjadi rusak, tidak menyala.
Sihol ManulangPegadungan, Jakarta Barat
Sudoku 1
Sejak pandemi Covid-19 berlangsung, saya belajar bermain sudoku bintang dua yang terbit di Kompas cetak setiap hari Rabu.
Setiap minggu saya menantikan sudoku untuk mengisi waktu kosong karena harus di rumah saja. Tidak terasa sudah tiga tahun saya mengisi sudoku, masih semangat, dan belum merasa bosan.
Yang menjadi masalah sekarang angka-angka di sudoku kenapa kecil, ya?
Susah bagi saya, warga lansia berusia 64 tahun, untuk melihat angka-angka tersebut. Mohon kalau memungkinkan, angka-angka dicetak lebih besar seperti sebelumnya.
HadiTaman Kebun Jeruk, Srengseng, Kembangan,Jakarta Barat
Sudoku 2
Edisi sudoku pada Kompas (15/1/2023) saya akui benar-benar sangat sulit untuk memecahkannya. Sampai akhirnya perlu melihat kunci jawaban pada edisi Kompas (18/1/2023).
Namun, saat saya mencoba menyelesaikan, terdapat perbedaan jawaban seperti terlampir, yang kiri dengan angka merah.
Mohon konfirmasinya apakah dalam satu soal sudoku bisa ada dua alternatif jawaban?
Bachtiar IsmailGreen Ville, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Sudoku 3
Sampai hari ini soal dan jawaban sudoku sudah saya jilid dengan buku yang ke-72.
Namun, sudoku yang terbit di Kompas edisi 27 Maret 2022 sama dengan sudoku yang terbit pada 20 Maret 2022.
Kompas tanggal 27 Maret 2022 malah menjawab sudoku tanggal 19 Maret 2022.
Saya menunggu ralat belum ada, begitu juga pengumuman dari Kompas tidak ada, seolah tidak terjadi kesalahan.
Sjahid Jl Gatot Subroto, Kedunguter, Banyumas
Kami bersyukur dan berterima kasih kepada para pembaca setia Kompas yang menggemari sudoku.
Terima kasih atas usulan yang disampaikan, kami berupaya menindaklanjuti. Tentang jawaban, seharusnya setiap soal hanya satu jawaban.
Selanjutnya, kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi.
Semoga ke depan kami semakin baik dalam melayani para pelanggan, khususnya penggemar sudoku.