Vaksinasi penguat kedua perlu disambut antusias. Sosialisasi sekali lagi menjadi penting, selain tentunya ketersediaan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkannya.
Oleh
Redaksi
ยท2 menit baca
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Siluet warga lansia antre untuk mendapatkan vaksin penguat kedua di Gelanggang Olahraga Pulogadung, Jakarta Timur, November 2022.
Hari Selasa (24/1/2023) ini, vaksinasi penguat kedua Covid-19 untuk warga berusia 18 tahun ke atas mulai dibuka. Warga harus makin sehat dan kuat.
Sebelumnya, pemerintah telah melaksanakan vaksinasi penguat kedua untuk tenaga kesehatan ataupun mereka yang sudah berusia di atas 60 tahun.
Sejumlah penelitian menunjukkan, vaksinasi Covid-19 mengurangi tingkat keparahan, kematian, dan juga dampak berkepanjangan yang disebut long Covid. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyederhanakan long Covid sebagai gejala pasca-Covid. Ini adalah gejala yang masih muncul meski seseorang yang terinfeksi Covid-19 dinyatakan sembuh.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Suhu tubuh warga lansia diukur sebelum menjalani vaksinasi penguat kedua di Gelanggang Olahraga Pulogadung, Jakarta Timur, November 2022.
Penelitian di Inggris menunjukkan, 70 persen dari 1.000 pasien di rumah sakit rata-rata baru pulih sepenuhnya setelah lima bulan keluar dari rumah sakit. Di Indonesia, 63,5 persen penyintas Covid-19 juga mengalami gejala long Covid dengan pelbagai bentuknya, dalam 4-5 minggu hingga bulanan.
Menurut penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Jakarta (Maret 2021), ada tiga gejala utama long Covid: kelelahan, batuk, dan nyeri otot. Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) punya daftar panjang. Dari sakit kepala, sesak napas, diare, susah tidur, hingga perubahan suasana hati. Mengganggu kualitas hidup seseorang dan keluarganya.
Dalam kondisi ini, bukan hanya vaksinasi yang menjadi penting, melainkan juga vaksinasi penguat atau booster. Vaksinasi penguat bertujuan meningkatkan kembali respons kekebalan tubuh. Tubuh yang mengira patogen menginfeksi lagi segera memproduksi antibodi. Jumlah antibodi yang meningkat memudahkan tubuh mengantisipasi varian SARS-CoV-2 dengan segala bentuk mutasinya.
NINA SUSILO
Vaksin buatan Sinovac, perusahaan asal China, tiba di Indonesia, 6 Desember 2020, dan ditempatkan di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
Vaksinasi penguat semakin signifikan setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022. Selama hampir sebulan pasca-pencabutan PPKM, kita melihat bagaimana gairah masyarakat yang keluar dari kekangan. Pusat perbelanjaan dipenuhi pengunjung, lalu lintas kembali macet, dan transportasi umum disesaki penumpang.
Di satu sisi, hal ini menggembirakan karena ekonomi bisa segera pulih. Di sisi lain, risiko tingginya infeksi kembali menghantui. Harus disadari, virus masih bertebaran di sekitar kita dan menyerang saat kondisi tubuh lemah.
Oleh karena itu, vaksinasi penguat kedua perlu disambut antusias. Sosialisasi sekali lagi menjadi penting, selain tentunya ketersediaan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkannya. Perlu dibuka pula kesempatan bagi yang baru mengikuti vaksinasi pertama, kedua, atau ketiga. Yang penting cakupan vaksinasi bisa ditingkatkan sehingga kekebalan komunitas (herd immunity) juga semakin luas.
Tak kalah penting, semua hal baik yang dijalani selama PPKM jangan ditinggalkan. Memakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan, harus menjadi habitus baru. Semoga, dengan demikian, Covid-19 bisa kita kendalikan.