logo Kompas.id
OpiniRelasi Arab dengan Barat dan...
Iklan

Relasi Arab dengan Barat dan China

Setelah lama mati suri, Arab Teluk dan China menjalin hubungan diplomatik dan bisnis yang sangat dinamis dan intens belakangan ini. China kini dianggap mitra strategis Arab Teluk atas pertimbangan ekonomi dan politik.

Oleh
SUMANTO AL QURTUBY
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9YIpxrHvehVTDrA0aW8tKxAn2Ro=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F23%2Fc5c3becc-f3ac-4600-8851-4290552d28fd_jpg.jpg

Selama beberapa dekade, khususnya sejak Perang Dunia II, negara-negara Arab Teluk, yaitu negara-negara di kawasan Teluk Arab, seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, dan Oman, menjadi sekutu setia negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris.

Hubungan baik negara-negara kaya di Timur Tengah itu dengan negara-negara Barat dilatari dan didorong kepentingan yang saling menguntungkan (mutual interest) dalam berbagai bidang: ekonomi, bisnis, politik, keamanan, pendidikan, dan lainnya. Selain itu, faktor kesejarahan juga menjadi dasar relasi konstruktif mereka.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000