logo Kompas.id
OpiniImlek, Politik Identitas dan...
Iklan

Imlek, Politik Identitas dan Kohesi Sosial

Tidak jarang, untuk memobilisasi perolehan suara, politik identitas digunakan. Isu perbedaan ras, etnis, agama, dan kepercayaan diangkat serta digunakan untuk menggalang kekuatan. Imlek melebur sentimen perbedaan itu.

Oleh
PURNAWAN ANDRA
· 4 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Merayakan tahun baru China, Imlek, ini diam-diam kita kembali teringat pada sebuah isu lama, tetapi masih tetap hangat dan kerap ditawarkan kepada pembacanya, yaitu isu kita dan mereka, pribumi dan nonpribumi, seperti yang tetap kembali dimunculkan akhir-akhir ini.

Di Indonesia, sejarah negeri ini tidak pernah sepi dari konflik atau kerusuhan sosial yang kerap memunculkan etnis Tionghoa sebagai kambing hitam sekaligus korban. Awal mula rasisme terhadap Tionghoa sendiri sudah terjadi sejak masa kolonial sebagai strategi politik pemerintah kolonial untuk memelihara kebencian di antara masyarakat Hindia Belanda.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000