logo Kompas.id
›
Opini›Pengaplingan Petani
Iklan

Pengaplingan Petani

Masuknya perusahaan berkapasitas besar di daerah surplus dan fenomena pengaplingan petani menjadi tantangan sendiri bagi Bulog untuk bisa mempertahankan tugas sebagai jangkar kestabilan harga beras.

Oleh
CATUR SUGIYANTO
· 4 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Tak bisa dimungkiri, selama tiga tahun terakhir, Bulog mencapai kinerja gemilang: tak mengimpor beras. Namun, tiga tahun itu, surplus turun dari 4,37 juta ton (2018) menjadi 1,31 juta ton (2021).

Serapan Bulog untuk cadangan di dalam negeri juga rendah, turun dari rata-rata 800.000 ton menjadi hanya sekitar 500.000 ton di semester I-2022. Kondisi ini berlanjut dengan rendahnya cadangan beras pemerintah (CBP) yang jauh dari ideal di akhir 2022 sehingga menimbulkan spekulasi kenaikan harga. Akhirnya, 2022 ditutup dengan keputusan pemerintah mengimpor beras 500.000 ton.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan