”Korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang membusuk sehingga harus diamputasi. Kebijakan medioker yang setengah-setengah akan berujung kegagalan.”
Oleh
Hadisudjono Sastrosatomo
·3 menit baca
ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA
Staf PT INTI Taswin Nur mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus dugaan korupsi di PT Angkasa Pura II di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (2/8/2019). KPK menahan dua orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan pekerjaan Baggage Handling System (BHS) di PT Angkasa Pura Properti, yakni Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II Andra Y. Agussalam sebagai penerima suap dan Staf PT INTI Taswin Nur sebagai pemberi suap.
Dua artikel Budiman Tanuredjo di pengujung tahun menyuarakan kegundahan kaum senyap, the silent majority. Riuhnya wacana korupsi seperti memutar kaset lama.
Di kolom politik dan hukum (Kompas, 24/12/2022), tulisan itu menyiratkan kekhawatiran pengabaian masalah kronis yang dampaknya jelas menggerogoti berbagai sendi kehidupan bangsa ini.
Di kolom yang sama (Kompas, 5/11/2022), ocehan saya di Surat Kepada Redaksi dicuplik. ”Korupsi di jabatan puncak ibarat gangren, jaringan tubuh yang membusuk sehingga harus diamputasi. Kebijakan medioker yang setengah-setengah akan berujung kegagalan.”
Budiman juga mengingatkan kita pada Tajuk Rencana harian Kompas 57 tahun lalu (14/9/1965) berjudul ”Pentjolengan Ekonomi”. ”Soal pentjolengan ekonomi kini ramai dibitjarakan lagi. Dibitjarakan lagi, bahkan sudah pernah hal itu didjadikan bahan pembitjaraan. Jang ditunggu oleh rakjat bukanlah pembitjaraan lagi tapi tindakan konkrit: tangkap mereka, adili, hukum, gantung, tembak,” dituliskan sesuai asli dalam ejaan lama.
Presiden Jokowi kecewa dengan agenda pemberantasan korupsi yang sering gembos di Mahkamah Agung. Pemerintah pun mempersiapkan reformasi hukum dan reformasi peradilan pascakorupsi Hakim Agung Sudrajad Dimyati. Tidak selarasnya kebijakan dengan pernyataan dimulai saat reformasi UU KPK yang ditengarai sebagai pelemahan upaya pemberantasan korupsi.
Korupsi adalah virus ganas yang menyerang seluruh sendi kehidupan. Pemerintahan kolonial Belanda, VOC, roboh karena korupsi. Hal yang juga disampaikan beberapa kali oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan.
Korupsi terjadi di kalangan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, malahan juga dalam dunia pendidikan. Namun, semangat memeranginya terus melemah.
Transparency International, koalisi global melawan tindak korupsi, menyajikan kondisi Indonesia dalam ”Grand Corruption and Lack of Freedoms Holding Back Progress”. Judul ini diikuti subjudul ”Petty Corruption Down, but Grand Corruption Persists”. Ini menggambarkan bahwa korupsi skala kecil berkurang, tetapi korupsi skala besar—mencerminkan keserakahan—berlanjut.
Hadisudjono SastrosatomoJl Pariaman, Pasar Manggis-Setiabudi, Jakarta Selatan
Sentilan Subtil
Seruan puji syukur ini berasal dari Albert Einstein: ”Raffiniert ist der Herr Got, aber boshalf ist Er nicht.”
Penggalan depannya dijadikan judul biografinya oleh Abraham Pais: ”Subtle is the Lord…”. Puji syukur Einstein itu saya terjemahkan demikian: ”Gusti Allah itu cerdik, tetapi Dia tidak licik.”
Itu artinya ”halus sekali, sama sekali tidak terasa kasar, dan tidak menyakiti hati”. Makna kata ”subtle” dekat dengan ”tactful” dan ”tactful” ialah kebalikan dari ”blunt”. Sedang ”blunt” itu ”lugas, tanpa basa-basi”.
Artikel Heru Prasetyo: ”Bangsawan” di Kompas (Senin, 19/12/22), menurut saya, ditulis secara ”tactful”. Sentilannya ”subtle”. Bagus!
L WilardjoKlaseman, Salatiga
Artikel Taylor Swift
Taylor Swift
Saya sangat berterima kasih kepada Kompas yang menurunkan artikel ”Taylor Swift, Anti-hero dan Citra Diri”, yang dimuat di kanal Kompas.id.
Bahasa tulisan tersebut mudah dimengerti dan cocok dengan bayangan saya tentang sosoknya. Memang, Nona Taylor ini punya pesona dan karisma sendiri. Ia selalu punya cara untuk memuaskan para penggemarnya. Salah satunya dengan merilis dua album rekam ulangnya dan yang terbaru berjudul ”Midnights”.
Perjalanan kariernya layak diikuti, termasuk perihal debutnya menjadi sutradara.
Saya berterima kasih kepada Mbak Riana A Ibrahim yang menuliskan idola saya dengan data lengkap dan penyampaiannya menarik.