Rakyat Indonesia merayakan Tahun Baru 2023 dengan penuh sukacita, apalagi Presiden Joko Widodo resmi mencabut PPKM pada Jumat (30/12/2022).
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Selama hampir tiga tahun, kita menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Dampaknya memang luar biasa. Di awal-awal pandemi, masyarakat harus beribadah di rumah dan tidak bisa mudik. Mau tidak mau, inilah upaya bertahan menghadapi pandemi Covid-19.
Bahkan, dengan segala upaya pemutusan rantai penularan, korban tetap berjatuhan. Hingga 1 Januari 2023, Worldometer mencatat 228 negara dan kawasan melaporkan 659.467.113 kasus positif dan 6.686.975 orang meninggal. Sementara total kasus positif di Indonesia sebanyak 6.719.815 kasus dan terdata 160.612 jiwa meninggal.
Dengan segala kekurangannya, ternyata Indonesia mampu menangani pandemi ini dengan baik.
Kasus positif jauh di bawah Amerika Serikat di urutan pertama, disusul India, Perancis, dan Jerman. Dari sisi ekonomi pun, Indonesia pulih lebih cepat dibandingkan banyak negara lain.
Meski demikian, baru pada akhir tahun 2022 Indonesia resmi mencabut PPKM. Sejumlah negara di Benua Eropa, Asia, atau Amerika—keempat negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi—sudah menghapus aturan pembatasan sejak pertengahan 2022. Seiring beratnya dampak berkepanjangan pandemi, diperlukan relaksasi untuk kembali menggerakkan ekonomi.
China, yang semula menerapkan kebijakan ”nol Covid-19”, pun sudah melonggarkan aturan sejak pertengahan Desember 2022. Meski kasus positif meningkat pesat dan rumah sakit dipenuhi warga lanjut usia (lansia) yang sakit parah, begitu berubah menjadi ”hidup bersama Covid-19”, kebijakan jalan terus.
Pemerintah China menghentikan pelaporan data Covid-19 meski lembaga analisis kesehatan internasional Airfinity memprediksi, infeksi harian di China kini mencapai 1,8 juta kasus positif dengan kematian 11.000 jiwa.
Oleh sebab itu, kita mengapresiasi kehati-hatian Pemerintah Indonesia dalam memutuskan pencabutan PPKM. Salah satu yang menguatkan adalah data per 27 Desember 2022 bahwa kasus positif Covid-19 harian mencapai 1,7 kasus per 100.000 penduduk dengan angka kematian 2,39 persen. Ini di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Belajar dari pengalaman China, kita harus tetap waspada, terutama dalam mengantisipasi gelombang baru. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, pandemi belum berakhir meski kita sudah melihat ujungnya. Apalagi, subvirus Omicron masih terus bermutasi.
Oleh karena itu, semua pengalaman baik selama masa PPKM sebaiknya terus dijalankan. Memakai masker di keramaian dan di dalam ruangan tetap disarankan. Demikian pula, menjaga jarak dan kebersihan tidak boleh dilupakan. Pemerintah perlu terus-menerus mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, selain meningkatkan cakupan imunisasi dan layanan kesehatan masyarakat.
Pandemi telah memberikan pembelajaran luar biasa. Itulah bekal kita untuk bangkit memasuki tatanan hidup baru.