logo Kompas.id
OpiniTubuh yang Viseral
Iklan

Tubuh yang Viseral

Tubuh bukan saja yang kentara—lapisan terluar—melainkan tubuh secara viseral, yang mendalam dan puitis. Satu-satunya cara untuk mengetahui diri adalah dengan menyelisik ke dalam pengalaman tubuh sendiri.

Oleh
Saras Dewi
· 4 menit baca
Saras Dewi
SALOMO TOBING

Saras Dewi

Ada yang membuat diri terlena, kala merenungkan bahwa berbagai hal di alam ini bergerak dan bertumbuh dalam pola spiral. Konfigurasi spiral tersebar di dunia ini, kita dapat melihatnya di mahkota bunga matahari, ular yang melilit, struktur DNA, begitu juga Bimasakti ini tergolong sebagai galaksi spiral. Gerakan spiral dapat menghipnotis kesadaran, sekali waktu saya melihat puting beliung bergulung-gulung di kejauhan, itu menjadi momen hidup dan mati yang sukar dilupakan. Gagasan memercik bertubi-tubi pada saat menyaksikan pementasan tari bertajuk ”Spiral” karya seorang koreografer muda bernama Josh Marcy. Dua penari, lelaki dan perempuan, mengenakan kostum monokrom yang meresap bersama warna kulit mereka, bergerak bersilir-silir, seolah-olah roh angin menjelma dalam tubuh mereka, berputar-putar terhubung satu dengan yang lainnya.

Karya koreografi Spiral, menyadarkan saya bahwa, meski sepanjang masa studi filsafat yang saya gumuli telah membongkar soal tubuh dan kesadaran, nyatanya, banyak pandangan baru tentang tubuh yang layak dikontemplasikan. Tertuang dalam Yoga Kundalini Upanisad, filosofi yang menguraikan tentang energi di dalam tubuh. Kundalini dapat dimaknai seperti gelungan ular yang terpendam di dalam tubuh manusia. Keyakinan dari penganut Tantra adalah, dengan cara melatih pernapasan, mengolah kesadaran dalam tubuh, maka seseorang dapat menyalakan Kundalini di dalam dirinya. Teks Yoga Kundalini Upanisad membahas lapisan-lapisan tubuh, dan bagaimana cara-cara memantik energi besar dalam tubuh. Salah satu ajaran kunci dalam Yoga Kundalini adalah mengenai Chakra, yakni kepercayaan bahwa terdapat titik-titik vital yang tersusun dalam tubuh. Sarira—kata dalam bahasa Sanskerta yang berarti tubuh, dalam pengertian ini, adalah persentuhan antara Stula Sarira atau tubuh fisik yang tampak di permukaan dengan Sukma Sarira bagian lapisan tubuh yang halus.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000