logo Kompas.id
OpiniTantangan Transformasi Ekonomi...
Iklan

Tantangan Transformasi Ekonomi Digital

Untuk mempromosikan ekonomi digital di pedesaan, pemerintah harus mendidik pejabat tingkat pemerintah daerah sampai tingkat pedesaan, dengan keterampilan dan literasi digital, dengan mencipta pusat-pusat umum internet.

Oleh
Albert Widjaja
· 5 menit baca
Di lapak sayur pasar tradisional Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, tersedia metode pembayaran nontunai menggunakan Qiuck Response Indonesian Standar (QRIS) seperti terlihat awal Maret 2022 lalu. QRIS itu disiapkan oleh Bank NTT.
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Di lapak sayur pasar tradisional Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, tersedia metode pembayaran nontunai menggunakan Qiuck Response Indonesian Standar (QRIS) seperti terlihat awal Maret 2022 lalu. QRIS itu disiapkan oleh Bank NTT.

Salah satu perhatian Deklarasi G20 di Bali adalah, masyarakat perlu mengubah pola bekerja dan berpikir dari gaya ekonomi industri. Perubahan menuju ekonomi digital untuk mencipta revitalisasi yang inklusif pada peningkatan kualitas hidup pekotaan dan pedesaan. Dengan digitalisasi di pedesaan, petani dapat mencermati data hama, sehingga pengendalian hama dapat membawa hasil panen yang tinggi.

Deklarasi Sidang G20 Kepala Negara di Bali tanggal 15-16 November 2022 menyatakan, antara lain, bahwa adanya pandemi Covid-19 telah mempercepat transformasi motor kehidupan dengan pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas praktek ekonomi digital.

Editor:
HARYO DAMARDONO, ANDREAS MARYOTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000