Menurut data 10 tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan Desember selalu ditutup menguat. Banyak investor besar mempercantik portofolionya dengan membeli saham-saham berkapitalisasi besar.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Pada bulan Desember banyak investor besar yang mempercantik portofolionya. Mereka banyak membeli saham-saham berkapitalisasi besar agar laporan keuangan pada akhir tahun terlihat lebih baik atau window dressing.
Menurut data 10 tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan Desember selalu ditutup menguat. Penguatan tertinggi terjadi pada Desember tahun 2017. Ketika itu indeks naik 6,78 persen. Sementara penguatan terendah terjadi pada 2013 dengan indeks hanya naik 0,42 persen.
Jika dilihat dari sektornya, ada sektor-sektor yang naik tajam di pengujung tahun. Masih berdasarkan data Bursa Efek Indonesia selama 10 tahun terakhir, sektor yang paling banyak naik pada Desember adalah sektor pertanian, disusul sektor industri dan keuangan.
Masih berdasarkan data Bursa Efek Indonesia selama 10 tahun terakhir, sektor yang paling banyak naik pada Desember adalah sektor pertanian, disusul sektor industri dan keuangan.
Emiten bank besar merupakan kelompok emiten yang konsisten naik pada bulan Desember. Jika dilihat satu persatu, dalam 10 tahun terakhir saham Bank BCA rata-rata naik 4,2 persen pada Desember. Sementara saham Bank BNI rata-rata naik 4,1 persen sepanjang 10 tahun terakhir ini hanya pada bulan Desember.
Para investor ritel juga dapat mengikuti langkah investor besar ini yang lebih banyak membeli saham-saham berkapitalisasi besar. Di Bursa Efek Indonesia, saham berkapitalisasi besar dapat dilihat pada indeks LQ45, yang memuat 45 saham terlikuid di bursa.
Jika sudah ada saham yang diincar, analisis fundamental dan teknikal perlu juga dilakukan. Apakah perusahaan tersebut membukukan kinerja yang baik dan apakah sekarang sahamnya sedang berada dalam tren kenaikan. Hal seperti ini masih harus diperiksa kembali.
Memeriksa beberapa indikator, seperti moving average serta area support dan resistan, dapat membantu mengetahui posisi saham saat ini. Dengan demikian, rencana pembelian saham (trading plan) pun dapat dirancang.
Jangan lupa untuk menggunakan dana menganggur, alias dana yang tidak akan digunakan dalam jangka panjang, misalnya sampai Desember tahun depan. Dana tersebut dapat dibelikan saham yang sedang dalam tren kenaikan.
Selain itu, tetap lakukan evaluasi secara berkala terhadap saham-saham yang dibeli pada Desember ini. Bisa saja, setelah naik pada Desember, tren kenaikan akan patah pada bulan selanjutnya. Trading plan jelas, tahu kapan masuk dan keluar pada sebuah saham, dapat menjadi pegangan para investor.
Investor receh dengan modal kecil, jika dapat menerapkan strategi dan analisis yang tepat ketika investor besar belanja saham, tentu berpeluang mendapatkan tambahan bonus akhir tahun.