Kata ”chaos” yang dicantumkan dalam KBBI sebagai ”kaos” menimbulkan anomali. Tak sedikit yang menggunakan ”kaos”, alih-alih ”kaus”, untuk menyebut ”kaus kaki”, misalnya. Bagaimana dengan ”khaos”?
Oleh
Didik Durianto
·3 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Untuk menggambarkan keadaan chaos seperti foto ini, apakah ditulis saja apa adanya, chaos, dipadankan, ataukah merujuk kamus, kaos?
Acap kali kendala muncul tatkala seruan berbahasa Indonesia secara baik dan benar dianut. Dilema muncul saat bersua kata chaos. Apakah ditulis saja apa adanya, dipadankan, ataukah merujuk kamus. Kaos?
Dalam sebuah proses produksi edisi cetak harian Kompas pada malam menjelang tenggat, pertengahan tahun 2017, ada diskusi perihal apakah Kompas menggunakan kata kaos untuk keadaan kacau balau.
Diputuskan menggunakan kata chaos dengan argumentasi kata kaos menimbulkan anomali. Dengan mudah orang bisa saja mengira kaos merupakan jenis pakaian. Tidak sedikit penutur yang masih menggunakan kata kaos alih-alih kaus untuk menyebut baju atau kaus kaki.
Tidak sedikit penutur yang masih menggunakan kata kaos alih-alih kaus untuk menyebut baju atau kaus kaki.
Hal itu terbukti saat pembaca bertanya soal pemakaian kata kaos pada rubrik Buku, artikel berjudul ”Beragama secara Sehat” di harian Kompas, tebitan akhir 2017, yang ditulis pihak luar. Bukankah kaos adalah sejenis pakaian, kenapa dibilang kacau balau, tukasnya.
Sejak lama Kompas memadankan kata chaos menjadi keadaan kacau balau, kekacauan.
Contohnya pada kalimat berikut. ”Bukan mendjadi suatu rahasia lagi kalau situasi kearsipan di Republik ini dalam chaos (katjau-balau)” pada terbitan 18 Oktober 1971.
Contoh lain adalah ”Proses ini menunjukkan ausnya tatanan kepastian, lalu munculnya ketakpastian, keragaman yang bukan tak menyerupai ketakteraturan (chaos)” pada terbitan 15 Juli 1991.
Contoh terbaru pada terbitan 2022, ”Bentara Budaya itu ajur ajer di tengah masyarakat dan senimannya, maka dilanggarlah semua formalitas. Di sini terjadi chaos (kekacauan) karena jika seni tanpa chaos, maka tidak ada jalan,” ujar kurator Bentara Budaya GP Sindhunata SJ ketika berpidato membuka Pameran Seni Rupa Ajur Ajer, Kamis (22/9/2022), di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY).
KBBI.KEMDIKBUD.GO.ID
Arti kata "kaos" di laman kbbi.kemdikbud.go.id.
Ihwal pembentukan istilah Indonesia tentunya sudah ada aturan yang dirumuskan oleh otoritas. Cara memadankan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia ditempuh melalui penerjemahan, penyerapan, serta gabungan penerjemahan dan penyerapan.
Contoh hasil penerjemahan: social distancing diterjemahkan menjadi pembatasan sosial dan lockdown diterjemahkan menjadi karantina wilayah. Contoh hasil penyerapan: sarkasme diserap dari kata sarcasm dan kaos diserap dari kata chaos.
Untuk menebak rumus yang dipakai dalam penyerapan kata chaos, bolehlah tulisan ini menginformasikan terlebih dahulu cara-cara yang biasanya dilakukan dalam penyerapan menurut Tata Istilah:
Pertama, penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal. Misalnya camera /kæmǝra/ diserap menjadi kamera /kamera/.
Kedua, penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal. Misalnya computer /komputǝr/ diserap menjadi komputer /komputǝr/.
Ketiga, penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaian lafal. Misalnya bias /baīǝs/ diserap menjadi bias /bias/.
Keempat, penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal (penyerapan utuh). Misalnya internet /intǝrnet/ diserap menjadi internet /intǝrnet/.
Tampaknya penyerapan chaos menjadi kaos dalam KBBI dilakukan dengan cara penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal. Senyatanya chaos dilafalkan key-os.
Walakin, pemakaian kaos dalam kegiatan berbahasa akan terasa ganjil, aneh, dan mengelirukan karena lebih banyak pemakai bahasa yang menganggap kaos adalah kaus.
Pertimbangan dalam penyerapan
Untuk memenuhi syarat istilah asing yang diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik; istilah asing yang diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia karena dikenal lebih dulu; dan istilah asing yang diserap lebih ringkas ketimbang terjemahan Indonesianya dalam proses penyerapan, kata khaos bisa menjadi salah satu alternatif.
KOMPAS/SUCIPTO
Kata kaos masih sering disalahartikan sebagai sejenis pakaian, padahal artinya keadaan kacau balau. Tak sedikit yang menggunakan kaos, alih-alih kaus, untuk menyebut kaus oblong, misalnya. Kaus bertuliskan I Love IKN Nusantara dipajang di salah satu toko di Pasar Rebo Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (27/5/2022).
Setidaknya kata khaos, alih-alih kaos, mampu menghindarkan pengguna bahasa dari potensi tergelincir pemahamannya pada kaus oblong. Di sisi lain, bahasa Indonesia juga mengenal gabungan huruf konsonan kh.
KBBI bukanlah kamus baku, melainkan lebih pada kamus besar. Kembali kepada pemakai bahasa, akankah menampilkan kata kaos (keadaan kacau balau) dalam berbahasa ragam resmi ataupun ragam semiresmi.