Pasar modal bisa menjadi pilihan bagi Anda, para generasi milenial, untuk memulai investasi. Ada beberapa tips dan trik yang perlu diperhatikan untuk memulai dan mengoptimalkan hasilnya.
Oleh
Christiansen Frisilya Br Perangin-angin
·4 menit baca
Setiap tanggal 28 Oktober, kita memperingati Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menggambarkan semangat juang pemuda Indonesia untuk lebih baik di segala bidang kehidupan, termasuk mencapai kemerdekaan finansial.
Merdeka secara finansial dapat diwujudkan dengan cara berinvestasi. Kemudahan berinvestasi serta pilihan produk yang beragam dan didukung perkembangan teknologi saat ini telah meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi, khususnya di sektor jasa keuangan.
Pasar modal dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi. Pasar modal juga memungkinkan investor dengan keterbatasan dana menjadi pemilik perusahaan besar. Warren Buffet pernah berkata, “If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until you die”. Ungkapan ini sangat dimungkinkan untuk diwujudkan melalui pasar modal. Tentu dengan strategi investasi yang tepat.
Ada beberapa tips dan trik investasi yang perlu Anda perhatikan dan terapkan ketika menjadi investor pemula di pasar modal. Tips dan trik itu antara lain, pertama, tentukan tujuan dan jangka waktu berinvestasi. Menentukan tujuan dan jangka waktu akan memudahkan Anda menetapkan strategi investasi. Tujuan dan jangka waktu berinvestasi dapat berupa persiapan dana pensiun, dana pendidikan anak, pembelian rumah, dan sebagainya.
Kedua, kenali profil risiko pribadi. Setelah merumuskan tujuan dan jangka waktu investasi, Anda perlu untuk memahami profil risiko yang dimiliki. Profil risiko dapat diartikan sebagai toleransi Anda terhadap risiko investasi atau sejauh mana Anda dapat menanggung risiko ketika terjadi kerugian investasi. Secara garis besar, risiko investasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu agresif, moderat, dan konservatif.
Ketiga, kenali instrumen investasi. Mengenal instrumen investasi yang dimiliki akan memudahkan Anda untuk menyusun strategi investasi, baik alokasi dana, risiko masing-masing instrumen investasi, maupun kesesuaian instrumen yang dipilih dengan tujuan keuangan yang dimiliki.
Instrumen investasi di pasar modal sangatlah beragam, antara lain saham, reksadana, security crowd funding (SCF), dan lain-lain. Belilah produk investasi yang sudah Anda kenal dengan baik.
Keempat, sumber dana investasi. Dana yang digunakan untuk berinvestasi adalah ‘dana dingin’ dan bukan dana yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari atau bahkan dana dari pinjaman. Ingat, setiap instrumen investasi, termasuk di pasar modal, memiliki risiko.
Dana yang digunakan untuk berinvestasi adalah ‘dana dingin’ dan bukan dana yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari atau bahkan dana dari pinjaman.
Kelima, ingat prinsip 2L atau legal dan logis. Prinsip 2L penting diterapkan ketika Anda berinvestasi. Legal artinya produk yang ditawarkan, perusahaan yang mengeluarkan produk, serta manajer investasi telah memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun logis berarti keuntungan yang ditawarkan masuk akal. Dengan menerapkan prinsip 2L maka Anda akan terhindar dari investasi bodong atau penipuan berkedok investasi.
Keenam, disiplin berinvestasi. Disiplin berinvestasi mencakup jumlah dana yang diinvestasikan dan investasi dilakukan secara rutin setiap bulan. Ketika berinvestasi di pasar modal, Anda juga harus memiliki kemampuan untuk mengetahui kapan waktu cut loss jika terjadi kerugian dan take profit jika untung. Disiplin berbanding lurus dengan tingkat keberhasilan Anda dalam berinvestasi.
Ketujuh, tidak FOMO. Fear of Missing Out (FOMO) di pasar modal terjadi ketika investor tidak memahami produk investasi yang dimiliki. Investor membeli produk investasi hanya didasarkan pada isu yang beredar, saran dari teman atau rekomendasi dari figur publik. Tindakan ini tidak diikuti dengan melakukan analisis, misalnya untuk saham, investor dapat melakukan analisis fundamental atau analisis teknikal terhadap saham yang akan dibeli. Hindarilah FOMO ketika menjadi investor di pasar modal.
Kedelapan, terus belajar. Menjadi investor di pasar modal artinya Anda dituntut untuk terus belajar. Anda juga perlu memutakhirkan (update) diri dengan perkembangan pasar dan isu terkini yang dapat memengaruhi transaksi di pasar modal. Kemampuan membaca laporan keuangan perusahaan juga sangat dibutuhkan untuk melihat kondisi perusahaan sekarang serta memprediksi kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Semua tips di atas dapat Anda lakukan ketika Anda mulai berinvestasi. Jadi tunggu apa lagi, yuk kunjungi sekuritas terdekat atau gunakan aplikasi secara daring dan mulai berinvestasi di pasar modal.
Memaknai Hari Sumpah Pemuda tidak berarti Anda harus berperang melawan penjajah seperti yang dilakukan pahlawan. Dengan menjadi investor di pasar modal, Anda dapat membantu pembangunan negara ini.
Jika Anda ingin mengakses informasi seputar produk dan jasa keuangan, Anda dapat menghubungi OJK melalui Kontak OJK 157, Whatsapp 081157157157 atau dengan mengunjungi www.ojk.go.id.