Di dunia bisnis, semua menyangkut kepercayaan. Orang dengan pendirian yang berubah-ubah biasanya akan mengalami nasib mengenaskan.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·4 menit baca
Elon Musk kembali membikin heboh. Ia tiba-tiba mengumumkan jadi membeli saham Twitter. Musk juga menyatakan akan membeli saham perusahaan teknologi sesuai dengan kesepakatan awal. Akan tetapi, eksekutif Twitter telah terluka sehingga agak dingin saat merespons pengumuman itu. Sangat beralasan bila mereka cuek-cuek saja dengan pengumuman itu.
Mereka tentu masih ingat kejadian-kejadian sebelumnya. Eksekutif dan karyawan Twitter serta publik seperti dipermainkan oleh CEO Tesla itu. Pasalnya, Musk berubah-ubah pikiran dan tidak segera memberi kepastian. Kata orang Jawa, esuk dele, sore tempe. Pagi masih kedelai, sore sudah jadi tempe. Intinya, pendapatnya berubah-ubah dan tidak bisa dipegang omongannya.
Pada Kamis, 14 April 2022, Elon Musk mengumumkan tawaran untuk membeli Twitter seharga 54,20 dollar AS per saham. Pada 25 April, Twitter menerima kesepakatan itu. Pada 8 Juli 2022 Musk ingin membatalkan kesepakatan dengan alasan banyak akun Twitter yang palsu atau tidak otentik, atau biasa disebut akun bot alias dijalankan oleh mesin.
Kemudian Twitter menggugat Musk. Perkembangan yang tengah berlangsung, tampaknya mereka harus duduk di pengadilan di Delaware untuk menjalani persidangan selama lima hari di bulan Oktober yang akan menentukan siapa pemilik Twitter. Laman The Verge menyebutkan, pada saat-saat terakhir, Elon Musk mungkin benar-benar akan membeli Twitter dan mengakhiri semua kebingungan ini.
Elon Musk telah menawarkan untuk melanjutkan kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga yang diusulkan beberapa bulan lalu sebelum mencoba untuk membatalkannya. The Washington Post menyebutkan, perkembangan yang menakjubkan ini terjadi beberapa minggu sebelum kedua belah pihak akan berhadapan dalam persidangan.
Harian itu menyebutkan, dalam sebuah surat yang dikirim pihak Musk ke Twitter Selasa malam, ia menawarkan untuk melanjutkan kesepakatan pembelian saham dengan harga 54,20 dollar AS per saham jika pengadilan Delaware, yang dijadwalkan mengadakan persidangan pada 17 Oktober, setuju untuk menunda persidangan dan semua proses terkait lainnya. Twitter sendiri melampirkan salinan surat dari pengacara Musk dalam pengajuan dokumen-dokumen terbaru pada Selasa.
Twitter mengatakan dalam sebuah pernyataan, Selasa, bahwa mereka menerima surat itu dan bermaksud untuk menutup transaksi dengan harga saham asli yang ditawarkan oleh tim Musk. Perusahaan berencana menerima tawaran itu, tetapi menunggu konfirmasi bahwa hakim dapat mengawasi prosesnya. Informasi ini muncul dari seseorang yang dekat dengan pembahasan itu. Ia mau berbicara dan menjelaskan hal-hal sensitif asalkan tak disebut namanya.
Informasi yang berkembang menyebutkan, munculnya surat itu tak serta-merta membuat sejumlah kalangan lega. Mereka masih ragu dengan niat Musk. Sebab, ada ketidakpercayaan yang besar di kedua belah pihak, para pemimpin Twitter masih mempertanyakan apakah surat itu mewakili manuver hukum atau benar-benar ingin melanjutkan kesepakatan. Mereka sepertinya sudah terluka dan malas untuk menanggapi keinginan Musk bila belum sampai tahap realisasi.
Publik masih dibingungkan dengan pengumuman itu. Mereka menilai, selama ini terlalu banyak drama. Apalagi Musk mengatakan dia akan melanjutkan kesepakatan jika pengadilan di Delaware setuju untuk sebuah syarat yang ia ajukan menurut salinan surat dari pengacara Musk yang dimasukkan Twitter dalam pengajuan dokumen-dokumen pada Selasa lalu.
Harian USA Today menyebutkan, Twitter kemungkinan meminta pengadilan Delaware memberikan perlindungan untuk memastikan Musk menindaklanjuti pembelian tersebut. Twitter sendiri terpaksa mengajukan gugatan setelah Musk mencoba membatalkan pembelian perusahaan senilai total 44 miliar dollar AS pada bulan Juli.
Drama tak berhenti sampai di sini. Bursa saham pun dalam sehari juga dipenuhi drama. Saham Twitter melonjak 22 persen di tengah berita pernyataan terbaru Musk dan setelah itu perdagangan dihentikan sebentar. Lonjakan yang fantastis setelah saham perusahaan teknologi ini jatuh di titik terendah. Orang sudah telanjur ragu dengan masa depan Twitter, apalagi setelah terjadi ketidakjelasan rencana pembelian oleh Musk pada beberapa bulan lalu.
Apakah Musk bisa dipercaya dengan langkah terakhir ini? Musk kemungkinan sudah paham risiko yang dihadapi di pengadilan dan juga hasil dari persidangan itu. Oleh karena itu, ia kemudian membuat pengumuman tentang pembelian Twitter. Meski demikian, sejauh belum ada instrumen hukum untuk mengamankan pembelian ini, maka Musk masih saja bisa berulah.
Kepastian hanya akan muncul setelah ikatan hukum pembelian sangat kuat sehingga Musk tidak bisa mungkir lagi. Rencana pembelian mungkin akan segera terealisasi. Akan tetapi, sekali lagi, Musk punya banyak akal. Bisa saja ia kembali berkelit. Angka pembelian bukanlah angka kecil. Musk mungkin akan melakukan beberapa kesepakatan baru untuk melindungi investasinya.
Hanya saja, Musk sudah telanjur mengingkari ucapanya sendiri. Di dunia bisnis, semua menyangkut kepercayaan. Orang dengan pendirian yang berubah-ubah biasanya akan mengalami nasib mengenaskan.
Kepercayaan publik sangat rendah sehingga suatu saat Musk mungkin saja akan kena batunya bila dia berubah sikap lagi. Pemerintah Indonesia pernah mengalami kebingungan dengan Musk terkait dengan penetapan lokasi pabrik baterai yang berubah-ubah.