Tidak ada presiden yang memimpin negara besar sepopuler Xi Jinping di mata rakyatnya. Presiden Amerika Serikat Joe Biden memiliki tingkat popularitas di bawah 50 persen.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Presiden Xi Jinping kembali menyatakan, kemiskinan ekstrem telah terhapus dari negaranya pada 31 Desember 2021. Ini sebuah prestasi yang diakui Bank Dunia.
”Penghapusan kemiskinan buah pertumbuhan stabil berkat transformasi perekonomian,” kata Manuela V Ferro, Presiden Bank Dunia untuk Wilayah Asia Timur dan Pasifik, di Beijing, 1 April 2022. Transformasi ekonomi berlanjut ke tingkat tinggi dengan melanjutkan reformasi struktural untuk memperlancar produksi dan membangun sistem ekonomi modern.
Transformasi lanjutan itu, menurut Wang Jianjun, Profesor Central Institute of Socialism di Beijing, disertai dengan peran swasta yang bersatu merealisasikan peremajaan China. Istilah peremajaan China termasuk upaya berkelanjutan dan sarat peluh sehingga janji tidak berujung dengan kekosongan, seperti kata Presiden Xi (China Daily, 20 Mei 2014).
Program peremajaan juga berarti semua pihak harus bersatu, kata Wang. Pihak swasta bebas memanfaatkan asas homo economus, tetapi tidak berseberangan dengan nilai-nilai Partai Komunis China. Tak mengherankan jika konglomerat Jack Ma diredam karena menantang pejabat keuangan yang mencegah monopoli Grup Ali Baba. Tidak heran jika konglomerat properti Xu Jiayin, pemilik Evergande, dibiarkan bangkrut meskipun dengan risiko perekonomian terganggu akibat melakukan manipulasi dalam pengembangan properti.
Di era Presiden Xi, princeling seperti Xu, yang memanfaatkan jaringan putra, putri, dan menantu mantan pejabat tinggi, diredam. Para princeling, seperti politikus, jenderal, dan pengusaha nakal, ditindak. ”Hampir 5 juta orang terperangkap program antikorupsi,” demikian dituliskan The South China Morning Post, 17 September 2022.
Presiden Xi disebut sebagai pemimpin kuat di dalam negeri. Ia populer di kalangan milenial dan penduduk lanjut usia serta dipuji warga perdesaan, sesuai survei YouGovAmerica, akhir Juni lalu. Xi menabuh rasa nasionalisme tinggi tidak semata-mata karena jargon sosialisme, tetapi berhasil membangkitkan perekonomian dan mengembalikan kebanggaan China sebagai sebuah bangsa.
Tidak ada presiden yang memimpin negara besar sepopuler Xi di mata rakyatnya. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memiliki tingkat popularitas di bawah 50 persen. Xi bahkan disebut sebagai presiden terkuat di dunia (The Time, 14 September 2022).
Tidak akan ada pergantian kepemimpinan di China sekarang ini walau biasanya ada pergantian sejak era Presiden Jiang Zemin. Xi telah memperpanjang masa jabatan hingga melampaui 10 tahun. ”Tidak ada keraguan tentang kelanjutan kepemimpinannya,” kata Jude Blanchette, Kepala Studi China di Center for Strategic and International Studies (The Los Angeles Times, 13 Mei 2022).
Tentu kemajuan China juga berguna untuk dunia, demikian dijanjikan Xi. Hanya AS yang konstan menyerang dan menyudutkan China melalui premis demokrasi walau korporasi AS meraih untung besar di pasar China.