Kenaikan Harga BBM
Uang rakyat yang dipakai untuk subsidi selama ini hanya dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, kebanyakan mempunyai kendaraan lebih dari satu. Belum lagi industri lancung yang ”mencuri” BBM bersubsidi.
Semua presiden di Republik Indonesia, kecuali Bung Karno, pernah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena memang sudah seharusnya. Pak Harto 18 kali, Pak Habibie 1 kali, Gus Dur 1 kali, Ibu Megawati 2 kali, dan Pak SBY 4 kali. Jadi, jika Pak Jokowi berencana menaikkan harga BBM, tentunya sudah dengan pertimbangan yang matang.
Bagi yang memahami masalah fiskal dan ekonomi, pencabutan subsidi harga BBM yang berarti kenaikan harga memang sudah tidak bisa ditunda. Apalagi mendengarkan penjelasan dari Menteri Keuangan baru-baru ini, yang sejujurnya sangat mengkhawatirkan.
Semoga tidak terjadi keguncangan ekonomi. Uang rakyat yang dipakai untuk subsidi selama ini hanya dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, kebanyakan mempunyai kendaraan lebih dari satu. Belum lagi industri-industri yang berperilaku lancung karena terang-terangan ”mencuri” BBM bersubsidi.
Paling penting adalah bagaimana menjelaskan dalam bahasa sederhana kepada masyarakat, mengapa subsidi harga BBM harus dicabut. Jelaskan pula dana alokasi subsidi akan digunakan untuk apa dan apa dampaknya pada masyarakat tingkat bawah.
Bisa dipastikan kenaikan harga BBM akan berdampak pada biaya hidup karena kenaikan biaya di berbagai sektor, termasuk kenaikan harga bahan pokok.
Jangan seperti sekarang, para elite dan politisi berkomentar simpang siur yang membingungkan. Wacana kenaikan harga BBM selalu menjadi komoditas politik, apalagi Pemilu 2024 sudah dekat. Partai-partai politik perlu amunisi untuk menebar janji.
Keterbatasan cadangan BBM dari fosil sudah lama diantisipasi. Berbagai kajian dan seminar sering dilakukan. Namun, kenapa eksplorasi untuk memanfaatkan sumber-sumber energi lain, seperti panas bumi, tenaga surya, angin, dan air, masih tersendat?
Kabarnya ada kelompok mafia yang mencari rente dari bisnis minyak, yang masih sangat nyaman menikmati uang minyak tanpa harus kerja keras.
Perlu revolusi sebagai langkah perbaikan tata kelola sumber daya energi, karena masalah BBM selalu menjadi beban dan memberatkan perekonomian Indonesia.
Samesto NitisastroPraktisi SDM, Pesona Khayangan, Depok 16411
Inspirasi Farel
Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka tahun ini dihebohkan oleh penyanyi cilik Farel Prayoga. Yang semula khidmat berubah riuh. Di depan Presiden Joko Widodo, suaranya merdu menyanyikan lagu ”Ojo Dibandingke”.
Banyak hadirin, termasuk di antaranya para menteri dan jenderal, turun ke lapangan dan berjoget bersama.
Muncul beragam pendapat. Ada yang positif dan ada kebalikannya. Upacara yang semula khidmat jadi meriah.
Namun, jika direnungkan, peristiwa ini sebenarnya lebih banyak hikmahnya, antara lain bisa menginspirasi para orangtua untuk mempersiapkan putra-putrinya sejak dini. Agar memiliki daya saing tinggi dan pemberani. Dalam bidang apa saja yang berguna dan memberikan kebahagiaan kepada orang banyak.
Dalam kehidupan, tidak semua harus serius. Maka, pada setiap sentuhan pekerjaan harus dapat diselipkan sesuatu yang menyegarkan. Bisa menambah semangat kerja.
Mungkin hal paling penting, apa yang disuguhkan Farel dapat menginspirasi mereka yang berkedudukan tinggi di bidang apa saja, untuk memberikan yang terbaik. Menyenangkan masyarakat, bukan menyakiti hati rakyat.
Jadi anggota DPR tidak banyak absen. Mengajukan pertanyaan tidak usah mengajak debat berkepanjangan. Dalam menyusun undang-undang bisa cepat dan tepat. Sementara para menteri dan pejabat tinggi lainnya sebaiknya bekerja giat. Sesuai situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Jangan mementingkan diri. Dari mencuri start pemilu, korupsi, sampai intimidasi.
SuharnoWarungboto, Yogyakarta
Menjadi Merdeka
Seiring berjalannya konsep merdeka belajar, kiranya perlu dicermati arti dan implikasi dari kata merdeka.
Kasus siswi di SMA 1 Banguntapan Bantul yang dipaksa berjilbab, menunjukkan bahwa pendidiknya belum bisa memberikan rasa merdeka.
Demikian juga dengan ditangkapnya rektor Universitas Lampung atas dugaan suap penerimaan mahasiswa baru (Kompas, 21/08/2022), menggambarkan bahwa kemerdekaan calon mahasiswa baru pun telah dirampas.
Kasus-kasus tersebut sebetulnya merupakan fenomena gunung es dunia pendidikan. Bisa jadi sekolah merupakan tempat yang tidak nyaman bagi siswa. Tempat terjadinya tindak ketidakjujuran seperti mencontek dan menyuap.
Untuk mengatasi hal itu, bisa dicontoh perguruan tinggi yang menerapkan kebijakan: mahasiswa yang mencontek langsung drop out, dosen plagiat langsung dipecat, dan lulusan yang korupsi langsung dicabut ijazahnya (Kompas, 24/8/2022).
Agar sekolahan menjadi tempat menyenangkan dan bisa melahirkan orang-orang jujur, maka perlu sinergi antara pendidik dan peserta didik, agar bersama-sama belajar menjadi merdeka.
Merdeka yang berarti bebas memang tidak bisa hadir dengan sendirinya. Ini mesti didiskusikan dan diusahakan.
Keadaan itu bisa berhasil apabila pendidik bersikap sebagai pamong. Tentunya dengan laku ing ngarsa sung tulada (di depan memberi teladan), ing madya mangun karsa (di tengah membangkitkan niat), tut wuri handayani (di belakang memberi semangat).
Belajar menjadi merdeka tidak hanya dilakukan di bangku sekolah. Harus terus belajar dan berjuang sehingga bisa merdeka atau bebas dari nafsu akan harta, takhta, wanita.
A Agoes SoediamhadiLangenarjan Lor, Yogyakarta 55131
Takdir
Ilustrasi sampul muka karya Silvia Anggraini untuk novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana ditampilkan dalam pameran “Milenial Membaca Sastra Lama” di Bentara Budaya Yogyakarta, Selasa (1/9/2020).
Melihat judul ”Memahami Takdir”, saya mengira Iwan Pranoto (Kompas, 18/7/2022) menulis tentang ”suratan”. Ternyata tentang pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana (STA), yang setahu saya di bidang kesusastraan bertentangan dengan Sanusi Pane.
Pemahaman Iwan Pranoto tentang STA benar. STA condong intelektualisme Barat. Dalam politik konfrontasi ganyang antek-antek nekolim, STA terkesan bertentangan dengan Bung Karno. Dalam bahasa Indonesia, pada hemat saya STA ada kekurangan dan ada ”kemajon”-nya.
Kekurangannya ialah tiada usaha untuk mengembangkan tata istilah dan ragam ilmiah (scientific style). ”Kemajon”-nya ialah ajakan untuk meng-”a”-kan bunyi ”e pepet”. Syukurlah bunyi itu masih ada, seperti bandel, macet, kalem.
L WilardjoKlaseman, Salatiga
Atasi Rem Blong
Truk kontainer menabrak pembatas jalan Prof Dr Latumenten, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, setelah terlibat dalam tabrakan beruntun, Sabtu (6/4/2019). Diduga tabrakan beruntun yang melibatkan 3 kendaraan tersebut berawal dari truk kontainer yang remnya blong.
Belakangan ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas gara-gara ada kendaraan yang remnya tidak berfungsi atau remnya blong. Perkenankan saya berbagi pengalaman dalam mengatasi rem kendaraan saat rem tidak berfungsi, agar jika terpaksa harus terjadi, bisa mengurangi risiko kecelakaan atau meminimalkan korban.
Pertama, kita harus tetap tenang. Segera matikan kunci kontak dalam posisi persneling tidak dinetralkan. Dengan demikian, walau kendaraan masih maju, tetapi terbebani mekanisme mesin yang mati.
Semoga bermanfaat.
Yustus SulardjoLippo Karawaci, Tangerang
Jual Beli Emas
Unjuk bincang mengenai Aturan Penyelenggaraan Pedagang Emas Digital bersama platform investasi fisik emas Tamasia di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Saya ingin berbagi pengalaman mengikuti jual beli emas (trading) di PT Bestprofit Futures, yang beralamat di Gedung Equity Tower Lantai 23 SCBD, Jakarta.
Atas kesepakatan bersama, akun saya dijalankan Sdri Laraswati, Sdri Demara Agustina, dan Sdr Syaiful Rachman.
Saya mulai bergabung 18 Maret 2021-7 Maret 2022. Posisi terbuka akun saya bukan diselesaikan, malah saya disarankan membeli 23 lot.
Ternyata pasar berbalik arah dan tak terjual. Akibatnya, akun saya kena kunci otomatis (autolock). Saya harus menambah dana hingga 9x, tetapi tidak dapat diselesaikan di akun saya. Malah yang terjadi salah analisis sehingga harus cut-loss dengan kerugian Rp 2.036.000.000 yang merupakan uang warisan. Padahal, selama itu saya belum sekali pun menarik dana (withdraw).
Pesan saya, berhati-hatilah jika hendak berinvestasi trading emas, apalagi yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Ternyata yang terjadi sebaliknya. Saya rugi besar karena wakil pialang hanya mengejar komisi.
Johannes MTulodong Bawah, Jakarta 12110
Bayangkara Negara
Peringatan Hari Bhayangkara ke-73 oleh jajaran Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, Rabu (10/7/2019).
Karakter seseorang dibentuk dimulai sejak usia dini, di lingkungan keluarga, sekolah ataupun pekerjaan.
Bekerja atau hidup di lingkungan yang sama untuk waktu yang lama, mau tidak mau, suka atau tidak, akan terpengaruh oleh lingkungan di mana kita berada.
Di lingkungan yang keras, karakter seseorang akan terbentuk menjadi superior, kasar, arogan, dan sombong. Demikian pula sebaliknya.
Perjalanan karier anggota Polri seyogianya melalui sistem yang transparan, adil, berjenjang sesuai aturan yang berlaku, baik melalui pendidikan maupun penugasan di lapangan, sehingga kemampuan intelektual, fisik, dan mentalitas anggota teruji dan dapat dipakai sebagai acuan bisa tidaknya bertanggung jawab pada jabatan tertentu.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) harus diperiksa untuk mengetahui asal kekayaan, tidak diperoleh dari hasil korupsi, pencucian uang, atau sumber lain yang tidak jelas alias KKN.
Keadaan kepolisian sekarang sudah sangat mengkhawatirkan karena perilaku beberapa pejabat telah mengabaikan peraturan, hukum, dan asas kepatutan.
Anggota kepolisian harus memiliki iman yang kuat sehingga tidak mudah tergoda untuk melakukan perbuatan yang tidak terpuji.
Untuk memperbaiki profesionalitas dan soliditas internal kelembagaan kepolisian, diperlukan pembersihan besar-besaran terhadap oknum-oknum Polri yang telah bertindak tidak profesional.
Semoga slogan Korps Bhayangkara ”Presisi”, yang merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi, serta berkeadilan, tidak sekadar menjadi slogan, tetapi bisa benar-benar dilaksanakan semua anggota kepolisian di lapangan.
FX WibisonoJl Kumudasmoro Utara, Semarang 50148