logo Kompas.id
OpiniKenaikan Harga BBM
Iklan

Kenaikan Harga BBM

Uang rakyat yang dipakai untuk subsidi selama ini hanya dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, kebanyakan mempunyai kendaraan lebih dari satu. Belum lagi industri lancung yang ”mencuri” BBM bersubsidi.

Oleh
Samesto Nitisastro
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t7-q7ZppTFiBEEyHKM0WTOzlyjg=/1024x719/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F01%2F646d46cd-3682-436a-b94f-2007043b24db_png.png

Semua presiden di Republik Indonesia, kecuali Bung Karno, pernah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena memang sudah seharusnya. Pak Harto 18 kali, Pak Habibie 1 kali, Gus Dur 1 kali, Ibu Megawati 2 kali, dan Pak SBY 4 kali. Jadi, jika Pak Jokowi berencana menaikkan harga BBM, tentunya sudah dengan pertimbangan yang matang.

Bagi yang memahami masalah fiskal dan ekonomi, pencabutan subsidi harga BBM yang berarti kenaikan harga memang sudah tidak bisa ditunda. Apalagi mendengarkan penjelasan dari Menteri Keuangan baru-baru ini, yang sejujurnya sangat mengkhawatirkan.

Editor:
AGNES ARISTIARINI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000