Kami ingin memasukkan ibu ke rumah perawatan lansia. Biayanya agak mahal, tapi jauh lebih praktis bagi kami karena lokasinya tak terlalu jauh dari rumah kami. Selain itu, ibu juga sudah tidak suka dirawat di rumah sakit.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
Β·6 menit baca
KOMPAS/KRISTI D UTAMI
Santri lanjut usia menyimak kultum kemerdekaan di sela-sela upacara dalam rangka HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Pesantren Lansia IZI Roodhiyatam Mardiyyah, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022).
Ibu saya berumur 71 tahun. Ayah sudah meninggal empat tahun yang lalu. Ibu belakangan ini sering masuk rumah sakit. Beliau penderita diabetes melitus sudah 10 tahun. Pada mulanya diabetesnya dapat terkendali karena ibu punya kemauan kuat untuk menaati nasihat dokter. Sejak ayah meninggal, semangat hidup ibu menurun.
Saya bersaudara tiga orang, perempuan semua. Saya anak tertua dan ibu, sejak ayah meninggal, tinggal di rumah saya. Saya mengantar ibu konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam yang mengobati diabetesnya. Ibu juga harus kontrol teratur ke dokter saraf karena pernah mengalami stroke ringan. Selain itu, ibu juga punya penyakit darah tinggi dan jantung koroner. Saya berusaha untuk menjaga makan ibu, mengajak ibu jalan kaki pagi hari, serta mengawasi agar obat-obat ibu diminum semuanya dengan dosis yang tepat.
Sejak tiga bulan ini kami punya masalah, ibu harus menjalani terapi insulin. Dia harus disuntik dua kali dan dosisnya harus tepat. Semula kami meminta bantuan perawat datang ke rumah, tetapi repot karena perawat tak dapat datang tepat waktu. Akhirnya kami meminta bantuan pengasuh orang usia lanjut. Tugas utamanya menjaga ibu, menemani mandi, dan menjaga ibu minum obat dengan benar.
Meski pada umumnya anak-anak akan berusaha untuk memelihara orangtua mereka, cukup banyak keadaan yang mengharuskan orangtua untuk masuk rumah penampungan lansia.
Pengasuh lansia ini juga harus belajar menyuntikkan insulin terutama menghitung dosis yang tepat. Beberapa kali ibu mengalami kekurangan gula darah, ternyata karena pemberian insulin kurang tepat. Untunglah cepat dibawa ke rumah sakit dan ditolong.
Saya dan suami bekerja. Suami pegawai negeri, tetapi harus sering bertugas ke daerah. Saya bekerja di bank. Jadwal kerja saya dan suami cukup ketat. Kami hanya dapat menemani ibu dengan baik jika tak bekerja. Kedua anak saya mahasiswa tinggal di kota lain.
KOMPAS/SOELASTRI SOEKIRNO
Backpacker Jakarta mengunjungi warga lansia di Panti Jompo Dinas Sosial Jakarta Barat, Minggu (12/5/2019).
Saya pernah berkonsultasi dengan dokter untuk menjaga kesehatan ibu dengan lebih baik. Kami ingin memasukkan ibu ke rumah perawatan lansia. Biayanya agak mahal, tapi jauh lebih praktis bagi kami karena lokasinya tak terlalu jauh dari rumah kami. Selain itu, ibu juga sudah tidak suka dirawat di rumah sakit. Adik-adik saya juga sibuk bekerja. Meski mereka juga bersedia merawat ibu di rumah mereka, situasinya akan sama saja dengan saya.
Saya memaklumi ibu mungkin tak suka tinggal di rumah penampungan lansia. Saya belum pernah mendiskusikannya dengan ibu. Apakah Dokter dapat menyarankan pada kami bagaimana cara terbaik memelihara kesehatan ibu saya? Terima kasih.
J di J
Dulu keluarga Indonesia adalah keluarga besar. Pada umumnya petani. Ayah, ibu, anak-anak, serta kakek dan nenek hidup dalam satu rumah besar. Kadang-kadang menantu juga tinggal bersama. Keluarga besar merupakan keluarga yang saling mendukung. Jika ayah-ibu ke sawah, anak-anak dapat tinggal bersama kakek dan neneknya. Kebutuhan sederhana, terutama untuk makan, dulu gratis.
Jadi, sudah menjadi budaya kita ayah dan ibu mengasuh anak, lalu setelah anak menjadi dewasa, mereka bertanggung jawab memelihara ayah dan ibu mereka yang sudah menjadi tua. Jika anak tak merawat orangtua, masyarakat akan menganggap mereka anak yang kurang berbakti.
Sekarang kehidupan sudah banyak berubah. Kita berubah dari masyarakat petani ke masyarakat industri. Anak-anak bersekolah dan bekerja. Setelah menikah, pada umumnya keluar dari rumah orangtua, bahkan mungkin pindah ke kota lain. Orangtua banyak yang tinggal tanpa anak. Mereka sudah tua dan keperluan sehari-hari mungkin dibantu anak, tetapi anak-anak tak sempat lagi mengurus orangtua. Jika satu rumah sekalipun, mereka hanya dapat mengasuh orangtua mereka sewaktu tak bekerja.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Kader posyandu mengukur berat badan warga lansia di Balai RT 012 RW 007, Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (14/7/2022).
Sebagian rumah tangga sekarang punya asisten rumah tangga. Asisten rumah tangga amat bermanfaat untuk membantu kerja di rumah, memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Bahkan, juga dapat mengasuh anak dan menjaga orangtua. Beruntunglah mereka yang mempunyai asisten rumah tangga yang rajin dan bertanggung jawab. Namun, sebagian asisten rumah tangga kurang tanggung jawabnya, juga kurang keterampilannya.
Jika kita menyerahkan pemeliharaan kesehatan orangtua kita pada asisten rumah tangga, kita harus yakin asisten rumah tangga atau pengasuh orangtua dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab.
Rumah lansia
Tenaga kesehatan sekarang memang sudah mulai mengajarkan keluarga dan pengasuh orang tua untuk memelihara kesehatan manula. Menjaga makan, mandi, memberikan obat-obatan, bahkan penyuntikan insulin juga diajarkan jika orangtuanya memerlukan. Namun, penyuntikan insulin harus dilakukan dengan cermat. Dosis insulin yang diberikan sudah diperhitungkan dengan berat badan, keadaan kesehatan, serta jumlah kalori yang dikonsumsi.
Jika kalori yang dikonsumsi menurun, sedangkan insulin dosisnya tetap, dapat terjadi kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia). Jika terjadi kadar yang amat rendah dalam waktu lama, dapat berbahaya. Otak akan kekurangan glukosa sehingga fungsi otak dapat menurun. Sebaliknya, jika konsumsi makan berlebihan dan dosis insulin tak mencukupi, akan terjadi kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) yang juga tak baik bagi kesehatan tubuh.
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter yang merawat ibu bagaimana cara mengendalikan gula darah ibu dengan baik. Pada dasarnya, diabetes melitus yang terkendali akan mencegah timbulnya berbagai komplikasi jangka panjang, seperti stroke, jantung koroner, serta penurunan fungsi ginjal. Keadaan mungkin akan semakin rumit jika diabetes melitus sudah berkomplikasi baik pada mata, otak, jantung, atau ginjal. Pemberian obat harus mempertimbangkan komplikasi tersebut.
Perawatan diabetes melitus di rumah sakit sekarang sudah jarang. Biasanya hanya untuk mengatasi komplikasi akut yang berbahaya. Setelah dirawat beberapa hari, pasien diabetes melitus boleh berobat jalan. Di sinilah perlunya pemahaman penyakit diabetes melitus baik oleh pasien, keluarga, atau pendamping. Dalam memelihara kesehatan ibu Anda, tujuan utama adalah bagaimana ibu dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik. Sedapat mungkin mandiri, serta juga dapat menikmati kehangatan hidup berkeluarga dengan anak, menantu, serta cucu.
Tujuan tersebut dapat dicapai baik dengan ibu Anda tetap di rumah atau mungkin harus dirawat di rumah penampungan lansia yang mempunyai fasilitas pengawasan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, ada juga lansia yang merasa lebih nyaman jika dapat bergaul dengan sesama lansia. Anda perlu bicara baik-baik dengan ibu Anda bagaimana pendapat beliau. Apakah beliau merasa akan lebih nyaman di rumah dengan segala risikonya atau di rumah penampungan lansia.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)
Dr Samsuridjal Djauzi
Meski pada umumnya anak-anak akan berusaha untuk memelihara orangtua mereka, cukup banyak keadaan yang mengharuskan orangtua untuk masuk rumah penampungan lansia. Salah satu faktor yang penting adalah kesibukan anak-anak yang tak memungkinkan untuk menjaga orangtua mereka. Orangtua terpaksa dimasukkan rumah penampungan untuk menjaga kesehatan orangtua tersebut.
Sudah tentu anak-anak harus mengusahakan untuk dapat berkunjung dan bercengkerama dengan orangtua mereka. Jika mungkin, ajak juga cucu-cucu untuk menambah kegembiraan orangtua. Kebanyakan anak-anak akan berusaha menjaga agar orangtua mereka dapat tetap tinggal di rumah bersama mereka, tetapi ada keadaan tertentu orangtua memerlukan tinggal di rumah penampungan lansia. Semoga ibu Anda tetap sehat dan bahagia.