Sebenarnya saya ingin mundur karena, saat menulis nama di buku pendaftaran, saya berada pada nomor urut 301. Namun, karena saya termasuk lansia, saya diprioritaskan. Waktu saya memperpanjang SIM kurang dari 20 menit.
Oleh
A Ristanto
Β·3 menit baca
RIZA FATHONI
Warga mengantre untuk mengurus perpanjangan SIM di kantor pelayanan Samsat Jakarta Timur, Rabu (3/6/2020). Pihak Samsat menggunakan mobil layanan keliling untuk mengatasi gangguan jaringan.
Tiada kata selain ucapan terima kasih atas cepat dan mudahnya pelayanan perpanjangan surat izin mengemudi pada Mobil SIM Keliling di halaman Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan.
Para petugas pada Kamis, 4 Agustus 2022, juga bersikap ramah dan sabar melayani setidaknya 300 pemohon.
Praktik layanan Mobil SIM Keliling dari Satpas SIM Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjadi salah satu dari lima gerai layanan bagi masyarakat yang hendak mengurus perpanjangan SIM. Masyarakat bisa mengetahui lokasi gerai SIM keliling melalui media online.
Saya datang pukul 11.00. Agak terkejut juga melihat antusiasme warga. Sebenarnya saya ingin mundur karena, saat menulis nama di buku pendaftaran, saya berada pada nomor urut 301. Ratusan orang yang sudah lebih dulu mendaftar menunggu di kursi-kursi plastik. Ternyata, ada yang sudah ke lokasi sejak pukul 06.00.
Seusai mendaftar, petugas mengarahkan untuk memindai barcode SIM keliling via ponsel. Jika tidak paham, petugas membantu memindaikan.
Hasil pindaian adalah formulir pendaftaran data diri serta jenis SIM yang akan diperpanjang. Setelah diisi, petugas mengarahkan ke petugas lain untuk dikoneksikan dengan data kepolisian.
Karena saya termasuk warga lansia (di atas 60 tahun), petugas mengatakan saya mendapat prioritas, didahulukan tanpa mengikuti nomor urut. Selanjutnya, langsung periksa mata, melihat dua gambar yang tersedia. Jika bisa menjawab benar, petugas menyatakan kita lulus.
Setelah itu, saya menunggu panggilan nama lewat pelantang suara untuk diproses lebih lanjut di dalam mobil unit. Ada tiga orang di dalamnya, masing-masing bertugas memotret wajah dan memindai sidik jari, melayani urusan administrasi, dan satu petugas terakhir adalah operator yang menyerahkan SIM baru. Ternyata keseluruhan waktu yang dibutuhkan untuk semua proses kurang dari 20 menit.
A RistantoJatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi 17413
Bongkar Bawaan
KOMPAS/NASRULLAH NARA
Petugas memeriksa dan menimbang koper jemaah sebelum diangkut ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Minggu (26/8/2018).
Kegiatan kami dan rombongan di Pulau Belitung selama 4 hari 3 malam cukup mengesankan. Sayang, ada kejadian tidak menyenangkan saat pulang di Bandara HAS Hanandjoeddin.
Kami pulang pada Jumat, 15 Juli 2022, dengan pesawat Wings Air nomor penerbangan IW 1227. Saat check in, petugas Wings Air memberi tahu bahwa tentengan saya, berupa kardus oleh-oleh yang sudah dipak rapi dari toko, harus dibongkar.
Dimensi kardus 40 x 25 x 20 cm dan ringan karena hanya berisi kue kering dan kerupuk. Menurut petugas itu, barang tidak diizinkan masuk kabin karena dibungkus kotak kardus. Kalau dibungkus keresek plastik boleh.
Kardus harus dibongkar dan isinya dipindahkan ke keresek plastik. Karena tidak ada keresek, petugas mengarahkan ke bagian wrapping bagasi.
Oleh-oleh akhirnya dibongkar, dibungkus dengan plastic wrapping, dan membayar Rp 50.000. Wrapping tidak rapi, dimensi tentengan jadi lebih besar dan amburadul.
Saya sampai tiga kali menanyakan aturan itu dan dua perempuan petugas di bagian check in Wings Air mengatakan memang demikian peraturan dari penerbangan.
Di bagian cek boarding pass, petugas sinar-X dan petugas pintu keberangkatan, saya tanyakan lagi soal peraturan tersebut. Mereka semua menyatakan itu aturan airline yang bersangkutan.
Sewaktu antre di pintu keberangkatan, petugas meminta semua penumpang yang membawa kardus untuk keluar ke bagian wrapping, membongkar kardus bawaannya, dan diganti bungkus plastik seperti bawaan saya. Terjadilah kepanikan, banyak penumpang kalang kabut karena harus keluar, membongkar, membungkus ulang, dan check in lagi dari awal.
Saat transit di Pangkal Pinang, saya yang masih penasaran bertanya kepada pramugari. Saya diarahkan ke petugas ground handling yang kemudian mengantar saya kepada petugas Wings Air di Bandara Depati Amir untuk mendapat klarifikasi.
Saya kemudian bertemu petugas bernama Pak Komar dan Bu Salsa. Menurut mereka, tidak ada kebijakan seperti itu di Wings Air. Kardus boleh masuk kabin sepanjang dimensinya masuk dalam ruang penyimpanan kabin.
AdriansyahKompleks Kampoeng Dago I, Kota Bandung 40135