logo Kompas.id
OpiniMendialogkan Pribumisasi Islam...
Iklan

Mendialogkan Pribumisasi Islam Gus Dur dan Keindonesiaan Buya Syafii

Jika pribumisasi Islam Gus Dur mengajarkan menjadi Muslim yang tak kehilangan identitas kenusantaraan, pemikiran keindonesiaan Buya Syafii juga mengingatkan dalam berislam tak boleh melupakan kesadaran berbangsa.

Oleh
MOH RIVALDI ABDUL
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mk38W9JJFAbNO0s7p6mfCRUDOU0=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F03%2F77eae43e-fcd7-46dd-bb92-48b04eca81e4_jpg.jpg

Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Buya Syafii (Ahmad Syafii Maarif) merupakan guru bangsa yang banyak menyumbangkan pikiran, khususnya soal moral bangsa, tentang keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan. Keduanya tidak hanya dihormati di kalangan masing-masing, NU dan Muhammadiyah, tetapi non-Muslim pun menghormati kedua guru bangsa yang komitmen menyuarakan keadilan dan kemanusiaan ini.

Tulisan ini tidak bermaksud membandingkan Gus Dur dan Buya Syafii, melainkan ingin menarik satu benang merah yang menghubungkan pemikiran dua guru bangsa ini.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000