logo Kompas.id
OpiniResiliensi Pertumbuhan dan...
Iklan

Resiliensi Pertumbuhan dan Subsidi BBM

Harus jadi perhatian kita, ketahanan APBN akan menentukan waktu untuk beralih ke opsi berikutnya, yakni menaikkan harga BBM dalam negeri jika keseimbangan pasar minyak dunia kembali di atas 90 dollar AS per barel.

Oleh
ARI KUNCORO
· 5 menit baca
Penanda kawasan Wall Street di depan gedung New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat, 14 Juni 2022.
AP PHOTO/SETH WENIG

Penanda kawasan Wall Street di depan gedung New York Stock Exchange di New York, Amerika Serikat, 14 Juni 2022.

Bank sentral Amerika Serikat sudah menyuarakan akan menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya pada September mendatang walaupun terbuka kemungkinan tidak akan sampai sebesar 75 basis poin. Besaran ini lebih kecil dari ekspektasi pasar yang tadinya memperkirakan kenaikan 100 basis poin. Ekspektasi ini timbul karena sebelumnya beberapa indikator awal, seperti perumahan, telah memberikan sinyal bahwa resesi di AS akan tiba lebih awal.

Pertumbuhan ekonomi AS untuk triwulan II-2022 tercatat negatif 0,9 persen. Secara teknis AS sudah memasuki resesi karena dua triwulan berturut-turut mencatat pertumbuhan ekonomi negatif. Jika yang dipilih kemudian adalah kenaikan suku bunga kurang dari 75 basis poin, ini dilakukan karena tekanan inflasi yang menurun dari 9,1 persen pada Juni ke 8,5 persen di Juli.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000