Latihan militer tahunan, Super Garuda Shield 2022, menjadi bagian penting untuk kian mewujudkan jati diri TNI sebagai tentara profesional. TNI yang profesional akan memberikan rasa aman bagi bangsa ini.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO
Prajurit TNI dan tentara Amerika Serikat berkumpul bersama membicarakan berbagai hal dalam rangkaian Super Garuda Shield 2022 di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).
Latihan militer tahunan, Super Garuda Shield 2022, digelar dengan melibatkan lebih banyak negara sahabat dan tentara jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Tiga belas negara ikut dalam latihan Super Garuda Shield yang digelar di beberapa tempat di Indonesia, 1-14 Agustus ini. Negara yang terlibat adalah Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Perancis, Inggris, Papua Niugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Selain TNI Angkatan Darat, kali ini TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara juga ikut terlibat.
Bertambahnya skala dan cakupan membuat latihan yang pertama kali digelar tahun 2009 dan awalnya hanya melibatkan TNI AD dan AS itu kini ditambah kata ”Super” di depan nama awalnya, yaitu Garuda Shield.
Seperti diberitakan Kompas, Minggu (7/8/2022), latihan ini memunculkan banyak cerita. Misalnya, beragam tema obrolan prajurit TNI dengan tentara AS di sela-sela acara resmi, seperti makanan, hobi, dan pengalaman operasi yang dilakukan.
Obrolan seperti itu menjadi bagian dari pengalaman dan pengetahuan baru prajurit TNI, selain pengetahuan tentang teknik, taktik, dan prosedur militer negara lain yang didapat saat latihan bersama.
Berbagai hal itu menjadi bagian penting untuk kian mewujudkan jati diri TNI sebagai tentara profesional. Pasal 2 (d) UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI menyebutkan, tentara profesional adalah tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Dengan TNI yang profesional, berbagai kekhawatiran akan berkurang. Ada yang diandalkan dalam menghadapi persoalan bangsa ini, yaitu TNI.
TNI yang profesional akan memberikan rasa aman bagi bangsa ini saat ada ancaman dalam menghadapi sejumlah dinamika di dalam negeri, seperti terkait Pemilu 2024.
Dengan TNI yang profesional, berbagai kekhawatiran akan berkurang. Ada yang diandalkan dalam menghadapi persoalan bangsa ini, yaitu TNI, yang bertugas hanya demi kepentingan negara.
Profesionalitas TNI juga menjadi modal penting dalam menjalankan kebijakan luar negeri Indonesia, yaitu bebas dan aktif, dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional. TNI yang profesional membuat Indonesia akan lebih disegani, lebih mandiri, dan dapat berperan lebih aktif dalam menjaga perdamaian, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
Namun, TNI tentu juga butuh dukungan dari banyak pihak untuk tetap dan semakin mewujudkan jati dirinya sebagai tentara yang profesional. Selain terus berupaya mencukupi kebutuhannya lewat anggaran negara, hal lain yang juga perlu dilakukan, antara lain, dengan tidak menarik-narik TNI untuk terlibat dalam dinamika politik praktis.