logo Kompas.id
Opini”Kebodohan yang Cerdas” Wong...
Iklan

”Kebodohan yang Cerdas” Wong Cilik

Wong cilik Indonesia tidak membutuhkan hafalan dan pengetahuan untuk toleran. Rakyat kecil itu ”cerdas” justru karena ”bodoh” karena tidak mau mempagankan atau mengafirkan orang.

Oleh
JEAN COUTEAU
· 4 menit baca
-
SUPRIYANTO

-

Di Indonesia, akibat agamaisasi pendidikan yang berlangsung sejak Orde Baru, di kalangan terdidik, agama cenderung mengambil bentuk formal, sarat dengan hafalan kitab-kitab suci.

Hal ini, tentu saja, dapat bermuara pada toleransi, tetapi kerap juga pada kebalikannya, menurut mood orang yang bersangkutan atau kadar pengertiannya atas kompleksitas agamanya. Alhasil, toleransi modern cenderung terlahir dari kecanggihan tafsir. ”Orang lain” diterima di dalam keberbedaannya.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000