logo Kompas.id
OpiniMenggunting ”Stunting” di...
Iklan

Menggunting ”Stunting” di Perdesaan

Data BPS menunjukkan, kemiskinan di perdesaan lebih tinggi ketimbang kemiskinan di perkotaan. Tahun 2021, sebanyak 7,6 persen penduduk perkotaan jatuh dalam kategori miskin, di perdesaan angkanya adalah 12,52 persen.

Oleh
SIWI NUGRAHENI
· 4 menit baca
Presiden meninjau kegiatan penanggulangan tengkes yang diselenggarakan BKKBN di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis (24/3/2022). Di Posyandu, diharap edukasi maupun intervensi untuk mengatasi tengkes bisa dilakukan.
BPMI SEKRETARIAT PRESIDEN

Presiden meninjau kegiatan penanggulangan tengkes yang diselenggarakan BKKBN di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kamis (24/3/2022). Di Posyandu, diharap edukasi maupun intervensi untuk mengatasi tengkes bisa dilakukan.

Salah satu tantangan pembangunan sumber daya manusia Indonesia, termasuk di perdesaan, adalah mengatasi stunting atau tengkes. Data menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 adalah 24,4 persen, masih di atas angka acuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi, infeksi berulang, dan tidak mendapat cukup stimulasi psikososial sejak mereka berada dalam kandungan sampai 1.000 hari pertama kehidupannya. Stunting tidak hanya berakibat pada rendahnya kualitas kesehatan fisik, tetapi juga terganggunya perkembangan intelektual ketika anak-anak tersebut dewasa. Pendeknya, stunting berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000