logo Kompas.id
OpiniMenolak Obyektivikasi Pemilih ...
Iklan

Menolak Obyektivikasi Pemilih Muda

Tingginya angka partisipasi pemilih muda selama ini tidak serta-merta menjamin aspirasi mereka tersalur dalam demokrasi. kita perlu untuk menggunakan cara pandang baru dalam memahami partisipasi pemilih muda.

Oleh
FUADIL 'ULUM
· 6 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Pemilih muda sering kali disebut-sebut sebagai kunci untuk memenangkan kontestasi dan menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, Indonesia pada 2024 diperkirakan memiliki 206.689.516 penduduk yang memenuhi syarat sebagai pemilih. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110.934.265 jiwa (53,6 persen) merupakan pemilih dengan rentang usia 17-39 tahun.

Jumlah pemilih muda yang hampir mendominasi tersebut kerap dilirik oleh partai politik untuk mendulang suara. Tidak hanya itu, hal tersebut juga membuat pemilih muda dianggap sebagai kategori pemilih strategis yang disasar penyelenggara pemilu untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000