logo Kompas.id
OpiniMeredam Inflasi dengan Obat...
Iklan

Meredam Inflasi dengan Obat Hijau

Adopsi pupuk hijau, gerakan ”urban farming”, dan penguatan digitalisasi dalam pengendalian harga apabila direplikasi secara nasional, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam perang melawan inflasi.

Oleh
ARIS RUDIANTO
· 4 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Genderang ekonomi hijau dalam upaya mencapai emisi rendah karbon (net zero emission) tampaknya agak terbayangi dengan ingar bingar inflasi yang kian hari kian menggelegar. Betapa tidak, pemerintah kembali menunda penerapan pajak karbon yang seharusnya berlaku sejak 1 Juli 2022. Bergeser sekali lagi dari yang seharusnya diterapkan per 1 April 2022. Kekhawatiran adanya pengaliran beban pajak (burden shifting) ke konsumen sehingga mendorong harga naik dinilai menjadi penyebab ditempuhnya langkah tersebut.

Implementasi pajak karbon memang ditunda, tetapi bukan berarti mengerdilkan semangat ekonomi hijau untuk menggapai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC). Yang perlu diatur adalah gradasinya: seberapa hijau. Di bawah bayang-bayang stagflasi seperti sekarang ini, regulasi perlu memilah-milah instrumen hijau mana yang relevan dan tidak bersifat countercyclical dengan upaya pengendalian inflasi di Tanah Air.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000