Dari hari ini kita bisa memulai revitalisasi kegotongroyongan bangsa. Mulai dari diri sendiri, lalu meluas ke keluarga, tetangga sekeliling rumah, teman-teman kerja, dan seterusnya.
Oleh
G Edwin Dewayana
·2 menit baca
Menjelang ulang tahun proklamasi kemerdekaan, biasanya masyarakat sudah menyiapkan berbagai acara. Namun, tiga minggu lagi menuju 17 Agustus, kok sekarang semakin kurang terasa suasana meriahnya?
Maksud saya bukan cuma dalam bentuk spanduk, hiasan, tulisan di gapura, dan hal-hal fisik semacam itu, juga yang berupa semangat menyala di dada, lagu-lagu, lomba-lomba, dan keriaan kreatif lainnya.
Pandemi dan kenaikan harga-harga seharusnya tidak menjadi alasan untuk hilangnya suasana dan acara-acara yang baik. Bukan kesulitan mengalahkan kebaikan. Sebaliknya, kebaikan yang harus mengalahkan kesulitan.
Atau semua hal sudah berubah hanya menjadi perjuangan ekonomi (baca: mendapatkan uang), juga perjuangan mengamankan kepentingan diri sendiri dan kelompok semata?
Ke mana kegotongroyongan yang menjadi modal dasar bangsa ini? Ingat, saat ini tantangan jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Tantangan besar harus dihadapi dengan semangat besar dan gotong royong besar.
Tidak banyak bangsa lain yang punya kegotongroyongan begitu terasa selain bangsa Indonesia. Sekarang, di mana semua itu? Sebaliknya, yang terjadi malah saling mencela, menghujat, dan marak merebak di media sosial. Teknologi tinggi digital disalahmanfaatkan.
Meskipun kurang dari satu bulan lagi menuju 77 tahun hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan, dari hari ini kita bisa memulai revitalisasi kegotongroyongan bangsa, mulai dari diri sendiri, lalu meluas ke keluarga, tetangga sekeliling rumah, teman-teman kerja, dan seterusnya.
Jangan ikut-ikutan arus negatif dan destruktif. Bersuaralah dengan cara baik meskipun tetap harus kritis, bukan sekadar ”yes man” dan ”yes woman”.
Ingin merasakan nikmatnya gotong royong? Tidak ada jalan lain selain memulainya. Jangan sia-siakan HUT Ke-77 RI. Semangat yang ada di dada harus kita wujudkan.
G Edwin DewayanaPetukangan Selatan, Jakarta Selatan 12270
Acara Hari Ini
Saluran televisi makin banyak dan pemirsa tidak hafal jadwal acara siaran televisi di luar acara kesukaannya.
Untuk itu, pemirsa butuh panduan acara, seperti yang sudah ditampilkan harian Kompas. Saya memperhatikan tiap Rabu dan Jumat, hanya ada 4 dari 10 saluran televisi yang dicantumkan.
Bisakah sesekali Kompas menampilkan 10 saluran televisi pada hari Rabu dan Jumat?
Vita PriyambadaMalang 65145
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas usulan yang Anda sampaikan. Dalam hal Acara Hari Ini, ada perjanjian kerja sama antara Kompas dan stasiun televisi terkait.