logo Kompas.id
OpiniDiplomasi Jokowi dan G20
Iklan

Diplomasi Jokowi dan G20

Sebagai presidensi G20, Indonesia berkewajiban mengundang negara anggota terlepas dari apa yang terjadi saat ini. Diplomasi Indonesia berhasil membuat para menlu hadir ”in person” dalam pertemuan G20 di Bali.

Oleh
TRIAS KUNCAHYONO
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pjaJ-lKjlQQsSPqcbbA5tdNcEdc=/1024x768/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F19%2F74827c0c-7857-4b2a-a8a1-684926973911_jpg.jpg

Ketika Indonesia secara resmi memegang presidensi (keketuaan) Group Twenty (G20), per 1 Desember 2021, tidak terbayangkan muncul persoalan sangat berat dan rumit, yakni ”operasi militer khusus” (istilah yang digunakan Moskwa; yang oleh masyarakat internasional disebut invasi militer) Rusia ke wilayah Ukraina.

Aksi Rusia tersebut—apa pun istilahnya—telah ”memecah” dunia menjadi empat blok, seperti tecermin dari voting resolusi PBB tentang Ukraina, beberapa waktu lalu. Keempat blok itu ialah blok negara-negara yang mendukung resolusi (141), yang menentang (against) (5), yang abstain (35), dan yang tidak memberikan suara (12).

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000