logo Kompas.id
OpiniKenapa Bukan Ubi Jalar?
Iklan

Kenapa Bukan Ubi Jalar?

Ubi jalar bagian dari diversifikasi makanan pokok Jepang. Penduduk Okinawa—pulau kecil selatan Jepang—yang centenarian karena umurnya mencapai seratus tahun, 70 persen mengonsumsi karbohidrat dari ubi jalar.

Oleh
Dr Handrawan Nadesul
· 3 menit baca
Warga membesihkan ladang ubi di Kampung Jagara, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Sejumlah warga kini masih menanam berbagai varietas ubi lokal.  Ada ubi jenis helaleke, yeleli, dan musaneken. Ada puluhan jenis ubi jalar di wilayah ini. Ubi merupakan makanan penting dan sehat,  yang sayangnya mulai tergantikan oleh nasi. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Warga membesihkan ladang ubi di Kampung Jagara, Distrik Walesi, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Sejumlah warga kini masih menanam berbagai varietas ubi lokal. Ada ubi jenis helaleke, yeleli, dan musaneken. Ada puluhan jenis ubi jalar di wilayah ini. Ubi merupakan makanan penting dan sehat, yang sayangnya mulai tergantikan oleh nasi. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)

Berita ”Jatim Bidik Jepang dan Romania untuk Ekspor Ubi Jalar” (Kompas, 27/6/22) membuat kita bertanya, mengapa ubi jalar bukan buat kebutuhan dalam negeri saja?

Sudah lama ubi jalar menjadi bagian dari diversifikasi makanan pokok Jepang. Penduduk Okinawa—pulau kecil selatan Jepang—yang centenarian karena umurnya mencapai seratus tahun, 70 persen mengonsumsi karbohidrat dari ubi jalar. Di mata medis, ubi jalar menyehatkan.

Editor:
AGNES MARIA ARISTIARINI ISWARI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000