logo Kompas.id
OpiniTerpuruknya Petani Padi
Iklan

Terpuruknya Petani Padi

Petani padi sedang menelan pil pahit kebijakan perberasan nasional. Harga beras tingkat grosir atau beras eceran hampir tidak bergerak dalam dua tahun terakhir. Pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan HET perberasan.

Oleh
M HUSEIN SAWIT
· 5 menit baca
Didie SW
DIDIE SW

Didie SW

Petani padi yang jumlahnya sekitar 15 juta orang sedang menelan pil pahit. Kebijakan perberasan nasional menjadikan mereka sebagai anak tiri, sedangkan konsumen sebagai anak emas.

Selama lima tahun terakhir, mereka hanya menerima harga gabah yang rendah dan turun. Padahal, harga sarana produksi terus naik, terutama harga pupuk, pestisida, upah buruh, serta sewa alat dan mesin pertanian (alsintan). Berbeda dengan para petani lain atau peternak.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000