logo Kompas.id
OpiniDari Payudara ke Dara ’Payu’...
Iklan

Dari Payudara ke Dara ’Payu’ (Laku)

Di situlah penyaji ”paradise” bisa saja terjebak neraka perdagangan wanita. ”Okay”, jangan-jangan saya terlalu pesimistis.

Oleh
JEAN COUTEAU
· 3 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Bila kita ingin mengerti bagaimana Pulau Bali telah menjadi bagian dari dunia imaginer warga dunia, tak pelak harus mengacu pada bagian penting tubuh wanita: payudara. Titik awalnya 100 tahun yang lalu ketika media modern—fotografi waktu itu—mulai menjerat kita di dalam pusaran visual gilanya. Baru Perang Dunia Pertama (1914-1918) selesai, dengan foto-foto yang mengerikan itu, muncullah foto-foto buku Krause, yang memperlihatkan perempuan Bali mandi atau berlalu-lalang santai dengan bertelanjang dada.

Wah! Iri-irilah ibu-ibu Barat yang zaman dadanya sedemikian dikorset. Adapun pria Barat, ya... diam nan kagum, membalik-balik halaman buku Krause satu per satu. Tak ayal, payudara perempuan Bali untuk seterusnya menjadi ikonik. Dan itulah kini kutukannya….

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000